Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puja Abdi pada Ibu Pertiwi

18 Agustus 2021   20:47 Diperbarui: 18 Agustus 2021   20:49 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lepuh pijar masih menggantung

Bayangannya menyatu dengan tirai bambu kuning di sebelah sana

Airnya pun telah menetes dari balik dahan dan jendela

Rupanya ada sekelabat angin yang datang terhuyung-huyung

Namun, kilau neon telah padam lebih dulu

Disambar petir pulang petang tadi

Setelah genap dua tahun tak terungsi

Mungkin, sudah tiba waktunya untuk ia mengabu

Tapi kekasihku tak kunjung kembali setelah berpamit

Ditinggal aku seorang diri dengan aral yang pasti

Dalam risau pelepasan yang terus berkelumit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun