Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Caraku Menjadi Menantu pada Mertua

13 Juni 2024   03:59 Diperbarui: 13 Juni 2024   04:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pikir berhubungan dengan orang lain, lebih-lebih istri dan mertua sudah seharusnya berbuat baik dan selalu menjalin hubungan yang harmonis. Akan ada timbal balik yang lebih banyak yang kita dapatkan dari apa yang kita berikan kepada keluarga.

Tunjukkan Kepedulian

Peduli adalah kata yang mudah diungkapkan, namun sulit untuk dilakukan. Sungguh tidak adil, jika peduli itu hanya diperuntukkan untuk anaknya (istri), namun enggan pada orang yang sudah bersusah payah membesarkan istri/suami (mertua). Peduli adalah kata kunci untuk mejalin relasi yang lebih baik dengan mertua.

Peduli tidak hanya diekspresikan dengan memberi uang atau barang yang berharga. Jika tidak mampu memberi uang, maka yang harus diberikan kepada mertua adalah tindakan. Tindakan, seperti membantu pekerjaan metua, lebih-lebih membantu apa yang tidak bisa dikerjakan oleh mertua itu sangat penting. Bukankah hidup ini bergantung pada cara kita? Saya rasa memberikan uang atau barang itu salah satu dari cara hidup kepada metua. Justri membantu dengan tenaga dan pikiran itu jauh lebih dihargai mertua dibandingkan memberikan urang setiap hari, minggu atau bulan.

Selalu Memuliakan Mertua dalam Komunikasi

Komunikasi yang baik dengan metua tidak kalah pentingnya. Posisikan diri sebagai orang yang hormat. Jangan sebaliknya ingin dihormati mertua. Sejauh pengalaman saya, ini sangat penting untuk diperhatikan agar hubungan dengan orangg tua maupun mertua tetap harmonis. Sopan dan santun sama mertua dalam berbicara itu adalah kewajiban seorang anak kepada orang tua. Rumus ini tidak terbantahkan.

Hampir tidak ada hubungan yang baik tanpa komunikasi yang baik. Dapat dipastikan, menantu yang tidak lagi akur dengan mertua, karena komunikasi yang tidak baik. Justru Chemistri antara menantu-mertua pintu utamanya adalah komunikasi. Mungkin kita bisa memberikan banyak hadiah berupa barang atau uang, namun kalau komunikasi masih kurang baik, maka pasti ada rasa canggung dan malu. Agar tidak terjadi komunikasi yang introvet maka selalu muliakan metua saat berkomunikasi baik via HP lebih-lebih saat tatap muka.

Jadikan Mertua sebagai Ladang Berbakti untuk Mengais Pahala

Saya mengatakan pada istri saya dan teman-teman dekat saya. "Metua kita mari kita muliakan karena beliau adalah orang yang sudah banyak berjasa pada hidup kita." Jika kita berbuat baik pada mereka, maka kita akan mendapatkan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda baik di dunia maupun di hari kemudian.

Mumpung mereka sehat, berikan apa yang mereka dapat makan dan nikmati berdasarkan kemampuan kita masing-masing. Jika tidak bisa memberikan barang atau uang. Berikan tenaga dan perhatian untuk mereka.

Membiasaakan diri berdiskusi dan menerima pandangannya adalah cara terbaik untuk menghargai mereka. Satu cara untuk membayar semua jerih payahnya adalah bakti kita pada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun