Mohon tunggu...
Urwatul wusqo
Urwatul wusqo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Keluarlah dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Materialisme

14 April 2020   11:19 Diperbarui: 15 Juni 2021   06:50 15392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aliran Filsafat Materialisme. | Kompas

Aliran materialisme adalah suatu aliran filsaft yang berisikan ajaran kebendaan dimana benda merupakan sumber segalanya. Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dulu ada sedangkan ide atau pikitan timbum setelah melihat materi

Ciri ciri aliran materialisme:

- segala yang ada berasal dari satu sumber yaitu materi
- tidak meyakini adanya alam ghaib
- menjafikan panca indra sebagai alat mencapi ilmu
- memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum
- menjadi condongan dan tabiat manusia sebagai akhlak

Baca juga: Filsafat Timur dan Barat, Antara Moral dan Rasionalitas 

Aliran materialisme memiliki 2 variasi:

1. Materialisme dialektika
Materialisme yang  memandang  segala sesuatu selalu berkembang dengan hukum hukum dialektika. Contohnya "habis gelap timbullah terang", pikiran ini menujukkan bahwa dunia dan kehidupan senantiasa berkembang.

2. Materialisme metafisik
Materialisme yang memandang dunia secara sepoting potong atau dikotak kotak tidak menyeluruh dan statis. Misalnya " Sekali maling tetap maling", memandang orang sudah ditakdirkan dan tidak bisa berubah.

Baca juga: Menjadi Manusia Tangguh dengan Filsafat Teras 

Tokoh aliran materialistik

1. Demokritos
Meupakan pelopor pandangan materialisme klasik yang disebut juga otomisme.

2. Julien De Lamettrie
Mengemukakan pemikirannya bahwa binatang dan manusia tidak ada bedanya, karena semuanya dianggap mesin. Buktinya badan tanpa jiwa mungkin hidup, sedangkat jiwa tanpa bahan tidak mungkin ada.

3. Ludwig feuerbaeh
Ia mencangkan suatu metafisika, suatu etika yang humanistis,ndan suatu epistimologi yang menjunjung tinggi pengenalan indrawi. Oleh karena itu oa ingin mengganti idealisme hegel dengan materialisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun