Mohon tunggu...
Urwatul wusqo
Urwatul wusqo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Keluarlah dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tokoh dalam Aliran Idealisme

3 April 2020   22:35 Diperbarui: 3 April 2020   23:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Plato
Seorang filosofi yang berasal dari yunani kuno. Ia dianggap sebagai pelopor dalam filsafat idelaisme, yang mengangungkan nilai pengetahuan dan keadilan. Konsep ilmu pengetahuan yang digagas plato ada  2macam yaitu Pengetahuan yang bersifat indrawi dan pengetahuan yang bersifat kejiwaan.

2. Elea
Seorang filosofi yang mengatakan bahwa yang ada itu satu tidak ada seluk beluk dan tidak berubah ubah. Apa yang tampak pada pancaindra itu bukanlah yang sebenarnya melainkan rupanya saja. Yang ada dalam kebenaran tidak dapat diketahui dengan penglihatan saja melainkan pikiran dan memperhatikan.

3. Hegel
Seorang filosofi yang mengatakan bahwa sejarah belum berakhir dalam arti bahwa masih ada hari depan karena peristiwa peristiwa yang masih berlangsung. Ia juga mengatakan sejarah sudah mencapai masa akhir dakam arti tidak akan ada penemuan penemuan yang baru.

4. Imanual Kant
Seorang filosofi yang mengatakan bahwa pengalamannkita berada dalam bentuk yang ditentukan oleh perangkat indrawi. Kelemahan dari pendapat ini adalah pengalaman ditentukan oleh indrawi yakni misal metafisikan, psikologi karena pengalaman tidak bersifat indrawi dan secara tidak langsung menentang pengalaman yang tidak indrawi yang bisa disebut dengan metafisik sehingga seseorang tidak dapat menggambarkan eksistensi sesuatu

5. David Hume
Seorang filosofi pendidikan idealisme subjektif. Ia berkata "kalau saya memasuku diri saya sendiri, maka saya jumpai bermacam macan pengertian dan gambaran tenatng benda". Dengan kata lain ia berpendapat bahwa filsafat pendidikan idelalisme merupakan pandangan yang menganggap ude itu sebagai primer dan materi itu sebagai sekunder. Artinya materi berasal dari ide atau diciptakan oleh ide.

6. Al-ghazali
Ia termasuk dalam sufistik. Yang banyak menaruh perhatian kepada pendidikan karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak pendidikan suatu bangsa dan pemikirannya. Dakam pendidikan ia lebih cemderung berpaham empirisme hal ini disebabkan karena ia sangat menekankan pendidk terhadap anak didik. Menurutnya seorang anak itu tergantung bagaimana cara orang tua itu mendidik anak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun