Mohon tunggu...
Urwatul wusqo
Urwatul wusqo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Keluarlah dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Filsafat Pendidikan

23 Maret 2020   21:15 Diperbarui: 10 April 2020   18:45 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Metode positivistik

Positivistik adalah teori filosofis yang menyatakan bahwa pengetahuan tertentu didasarkan pada fenomena alam, sifat dan hubungannya. Tokoh pertama yang memunculkan aliran positivisme adalah Auguste Comte, ia berpendapat bahwa indra itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan,tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan experiment. Aliran positivisme lahir berusaha menyempurnakan alira  empirisme dan rasionalisme..

2. Metode fenomenologis

Fenomenologis adalah salah satu metode penelitian kualitatif yang mengungkapkan kesamaan makna yang menjadi konsep atau fenomena yang secara sadar dan individual yang dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya. Edmud husserl adalah tokoh pertama kali yang mempopulerkan nama fenomenologi. Pemikiran Husserl terkaiy teori fenomenologi, fenomenologi sebagai metode untuk membangun disiplin dasar. Dalam filsafat fenomenologi suatu gejala yang tudak perlu harus diamati oleh indra, karena gejala juga bisa diamati oleh bahtiniah dan tidak harus berupa kejadian apa yang dilihatnya dalam diri sendiri.

3. Metode kritis

Kritisme adalah paham yang mengkritik terhadap paham rasionalisme dan empirime yang mana keduanya tersebut berlawanan secara perinci. Immanuel kant mengkritisi rasionalisme dan empirisme yang hanya mementingkan satu sisi dari dua unsur (akal dan pengetahuan) dalam mencapai kebenaran  kant menolak cara seperti ini. Menurut kant bahwa masing masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita,namun dalam akal ada faktor faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun