Mohon tunggu...
Urwatul wusqo
Urwatul wusqo Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PGMI (IAIN Jember)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menganalisis Aliran Esensialisme (Pengertian dan Tokoh Filsufnya)

30 Mei 2020   16:24 Diperbarui: 30 Mei 2020   16:25 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum... 

Saya urwatul wusqo, akan menjelaskan tentang aliran pendidikan esensialisme

A. Pengertian aliran filsafat pendidikan esensialisme
Esensialisme berasal dari bahasa inggris (inti atau pokok dari segala sesuatu). Esensialisme adalan aliran dalam pendidikan yang didasarkan kepada nilai kebudayaan yang ada sejak zaman peradaban umat manusia. Aliran esensialisme adalah suatu aliran yang  menginginkan agar manusia kembali pada kebudayaan lama. Menurut esensialisme pendidikan harus pendidikan harus berpijak kepada nilai-nilai yang jelas dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan dan nilai nilai yang terpilih yang mempunyai letak yang jelas. Esensialisme bertujuan membentuj seseorang yang berguna dan berkomitmen
B. Tokoh aliran esensialisme filsafat pendidikan
Diantaranya tokoh esensialisme, yaitu: William C Bagley, Thomas Briggs, Fredeick Breed, Isac L Kandell. Mereka membentuk suatu lembaga pada tahun 1938 yang disebut "Tha Esensialist Commite For Advancement of American Education".
William C Bagley adalah pelopor aliran esensialisme. Ia yakin bahwa fungsi utama sekolah adalah untuk menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda. Bagley dan rekan-rekannya sangat mengkritisi terhadapnpraktek pendidikan progresive. Karena menurutnya pergerakan progresivisme telah merusak standart moral diantara kaum muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun