Mohon tunggu...
urwah alwutsqo
urwah alwutsqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa baruu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anak Dimulai 100 Tahun Sebelum Kelahiran?

3 November 2022   10:01 Diperbarui: 3 November 2022   10:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran pada anak tidak selamanya mudah dan membuahkan hasil yang memuaskan, terkadang ada beberapa orang tua atau guru yang diharuskan mengeluarkan tenaga dan waktu lebih agar anak didik nya mendapatkan pendidikan dan ilmu yang memuaskan. Mengapa orang tua dan guru harus mengeluarkan tenaga dan waktu lebih? Penyebabnya adalah anak tersebut memiliki gangguan belajar yang berdampak pada proses belajarnya yang kemudian pendidikan dan orang tua diharuskan bekerja lebih ekstra jika ingin anak tersebut memiliki kemampuan sesuai yang diharapkan. Dimana salah satu gangguan belajar yang sering kita jumpai adalah ADHD yaitu Attention Deficit Hyperactivit Disorder yang secara istilah adalah hambatan pemusatan perhatian disertai kondisi hiperaktif. Penyebab dari ADHD sendiri terdiri dari banyak faktor menurut penelitian para ahli, tetapi belum ditemukan peyebab apa yang mendominasi dan menjadi penyebab utama dari gangguan belajar ADHD ini.

Dari penelitian nya para ahli meyimpulkan bahwa beberapa penyebab ADHD adalah, yang pertama faktor lingkungan. Lingkungan disini maksudnya adalah letak geografis nya, bagaimana kondisi lingkungan tempat anak tinggal, diperoleh dari penelitian bahwa lingkungan yang memiliki kandungan timah dan asap yang tinggi, dapat menjadi penyebab anak mengalami gangguan belajar ADHD. 

Penyebab yang kedua adalah faktor genetik, dimana jika salah satu orang tua dari anak memiliki gangguan belajar ADHD maka kemungkinan anak memiliki gangguan belajar ADHD pula yaitu sebesar 60%, dan jika kedua orang tua anak memiliki gangguan belajar ADHD maka kemungkinan anak memiliki gangguan belajar ADHD ini adalah sebesar 95%. Penyebab selanjutnya yaitu karena kerusakan otak, dimana anak yang mengalami ADHD memiliki struktur otak yang berbeda dengan anak yang tidak memiliki gangguan belajar ini. 

Penyebab berikutnya yaitu faktor zat adiktif dan gula, anak yang memiliki gangguan belajar ADHD cenderung memiliki energi yang ekstra sehingga menyebabkan hiperaktif dalam kehidupan sehari hari nya, dimana energi ini banyak bersumber dari makanan yang banyak mengandung gula, sehingga anak yang mengalami gangguan ADHD ini disarankan mengurangi konsumsi gula yang berlebihan. Zat adiktif juga berpengaruh dalam menyebabkan gangguan belajar ADHD pada anak, contoh paling sederhana adalah zat adiktif dari rokok, mengutip dari jurnal milik Rustono yang berjudul Hubungan Pola Asuh Dan Riwayat Merokok Dengan Resiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Pada Anak Pra Seolah di TK Kasian, bahwa Penyebab primer dari ADHD adalah "penyakit" keturunan atau genetik. Kira-kira 80% individu yang mengalami ADHD memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.  Asap rokok adalah pemicu timbulnya ADHD dan bukanlah penyebab utama terjadinya ADHD. Tidak ada gen "khusus" penyebab ADHD, tetapi interaksi dari berbagai gen dan faktor lingkungan lah yang   menyebabkan   simptom-simptom ADHD (Andi. 2010).

\Melalui penyebab penyebab diatas sudah kita ketahui bahwa beberapa penyebab gangguan belajar ini merupakan hal yang diremehkan oleh masyarakat sekitar, mulai dari lingkungan tempat tinggal, pengonsumsian gula, asap rokok disekitar tempat tinggal dan lain lain. Sebagai calon orang tua sudah seharusnya mempersiapkan segala persiapan yang matang sebelum memiliki anak, maka tidak heran bahwa ada perkataan "didiklah anak mu sejak 100 tahun yang lalu" yang berarti sebelum anak lahir, maka peran orang tua bahkan nenek moyang sejak 100 tahun lalu sangat berpengaruh dalam kondisi anak dimasa mendatang. Contoh nya seperti jika nenek moyang dari 100 tahun lalu membiasakan diri merokok maka perilaku tersebut sangat membuka peluang bagi keturunan nya untuk melakukan hal yang sama, sehingga penyebab dari perilaku tersebut dapat berdampak pada keturunan berikutnya. Jadi perlu disadari pula bahwa perilaku kita saat ini juga sangat berpengaruh untuk keturunan kita dimasa datang, sehingga sangat diperlukan kebiasaan berperilaku yang baik dan tidak merugikan mulai dari sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun