Memasuki tahun kelima Sekolah Citra Kasih Don Bosco Pondok Indah, pengelolaan sekolah di bawah naungan Ciputra Group, telah terjadi perubahan besar baik pada sekolah secara umum maupun pada pribadi-pribadi yang ada di dalamnya. Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) telah memberi warna dan kesuksesan bagi SCK DB-PI. Saat melangkah ke tahun kelima ini, perlu dipikirkan secara matang bagaimana sekolah ini bisa menjadi semakin kuat dan terus bertumbuh, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami menghadirkan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan oleh setiap individu yang terlibat.
1. Keunggulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "unggul" memiliki dua arti. Sebagai kata sifat, unggul berarti "lebih tinggi" (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dsb.) daripada yang lain; utama (terbaik, terutama). Sebagai kata kerja, unggul berarti "menang."
Keunggulan tentu tidak didapatkan secara instan; ia memerlukan kerja keras, kecerdasan, latihan, serta komitmen untuk terus menggali potensi diri. Proses penemuan atau penciptaan potensi ini memerlukan pengetahuan yang luas, wawasan yang berkembang, dan tentunya kemauan yang kuat. Karakter yang selalu ingin belajar, berkembang, dan terus tumbuh harus dipupuk, serta diiringi dengan sikap pantang menyerah. Motivasi dari dalam diri menjadi pendorong yang kuat untuk terus melangkah maju, bukan untuk membuktikan pada orang lain, tetapi untuk memanfaatkan talenta yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya.
Pribadi yang unggul adalah mereka yang memahami berbagai sudut pandang, tidak memaksakan kehendaknya untuk dimengerti, dan mampu memberi ruang serta waktu bagi orang lain untuk bertumbuh. Seorang yang unggul juga memiliki keluhuran budi, sikap yang baik dalam pergaulan, serta mematuhi norma-norma yang berlaku. Ia mampu bergerak dengan luwes dan elegan, tidak gegabah dalam berpikir, bertindak, maupun mengambil keputusan. Keputusan yang diambil selalu didasarkan pada kebenaran dan kepentingan banyak orang.
Akhirnya, pribadi yang unggul adalah pemimpin---pemimpin bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan organisasi yang dipercayakan kepadanya. Memimpin diri sendiri adalah langkah awal yang penting, di mana seseorang mampu menguasai emosi, pikiran, dan tindakannya. Dengan demikian, kehadirannya membawa kebahagiaan dan inspirasi bagi banyak orang.
2. Ketangguhan
Ketangguhan bukanlah sesuatu yang mudah diraih, dan sering kali tidak tampak pada permukaan kesuksesan yang terlihat oleh orang banyak. Pribadi yang tangguh terbentuk melalui berbagai ujian, layaknya sebilah pedang yang tajam melalui tempaan dan panas api hingga menjadi indah dan tajam.
Seperti sebuah mutiara yang bernilai tinggi, proses pembentukannya panjang dan penuh tantangan. Sebuah tiram, saat mengalami iritasi karena zat asing atau pasir, melindungi dirinya dengan mantel dan nacre, yang semakin tebal seiring bertambahnya iritasi. Proses inilah yang menciptakan mutiara yang indah. Sama halnya dengan manusia---semakin banyak tantangan yang dihadapinya, semakin terbentuk kualitas hidupnya. Ketahanan menghadapi persoalan,, tekanan, dan kesulitan serta kemampuan untuk bangkit kembali adalah kunci dari ketangguhan pribadi.
Keaslian atau originalitas juga menjadi modal penting dalam mengembangkan diri. Memiliki mindset yang selalu terbuka pada perubahan, bersemangat untuk berkontribusi, serta terus melahirkan ide-ide kreatif menjadi ciri seorang pribadi yang tangguh. Dan yang paling penting, semua itu dilandasi dengan tanggung jawab yang kuat.