Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Pecat STY, Langkah Maju atau Mundur?

7 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
STY diganti, sumber: trubunnews

Sepertinya kita tidak diberi jeda untuk istirahat dari berita heboh. Ironi memang, tadi pagi saya menulis tentang efek negatif bermedia sosial, di antaranya Brain Rot dan FOMO, tapi ... munculnya berbagai berita -- yang kemudian viral -- mau tidak mau membuat kita merasa harus menyimak.

Setelah viral berita Jokowi dan OCCRP, MK yang menghapus Presidential Threshold, makan siang gratis, dan berita lainnya, kini berita pemecatan Shin Tae-Yong oleh PSSI tak bisa diabaikan begitu saja.

Apakah saya termasuk FOMO dengan menulis artikel ini? Entahlah!
Yang jelas, saya hanya suka mencurahkan apa yang ada dalam kepala ini ke dalam tulisan. Tapi, saya tidak akan beropini terkait pemecatan STY ini. Pertanyaan di judul 'Langkah Maju atau Kemunduran", saya serahkan kepada Anda.

Sebenarnya, penggantian pelatih dalam dunia sepak bola bukanlah hal yang aneh atau jarang terjadi. Ini adalah keputusan yang sering kali diambil untuk kepentingan tim, meski seringkali memicu perdebatan di kalangan fans dan media. Sebagai olahraga yang sangat kompetitif, setiap tim memiliki ambisi untuk mencapai hasil terbaik, dan terkadang, mengganti pelatih menjadi langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Secara umum, salah satu alasan utama penggantian pelatih adalah untuk mengubah dinamika tim. Meskipun sebuah tim sedang berada dalam performa baik, penggantian pelatih bisa saja dilakukan jika manajemen merasa bahwa pelatih tersebut tidak mampu membawa tim ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini seringkali terjadi saat ada perubahan strategi, filosofi bermain, atau bahkan pemilihan pemain yang lebih sesuai dengan visi jangka panjang klub.

Selain itu, hubungan antara pelatih dan manajemen atau pemain juga menjadi faktor penting. Jika ada ketegangan atau ketidaksesuaian dalam hubungan internal, keputusan untuk mengganti pelatih bisa dilakukan demi menjaga kestabilan tim. Bahkan, perubahan pelatih juga bisa menjadi jawaban atas masalah komunikasi, terutama dengan pemain baru atau pemain naturalisasi yang membutuhkan pendekatan berbeda.

Dalam banyak kasus, meskipun hasilnya baik, penggantian pelatih dilakukan untuk alasan jangka panjang, yaitu mempersiapkan tim untuk kompetisi yang lebih besar atau tantangan yang lebih berat di masa depan, seperti kualifikasi turnamen besar.

Menambah informasi kasus penggantian pelatih, berikut ini beberapa penggantian pelatih yang cukup heboh beritanya.

Jose Mourinho di Chelsea (2015)
Meskipun membawa Chelsea meraih gelar Premier League pada musim sebelumnya, Jose Mourinho dipecat pada 2015 setelah serangkaian hasil buruk. Keputusan ini mengejutkan banyak orang karena Mourinho dikenal sebagai pelatih yang sukses. Namun, Chelsea memutuskan untuk menggantinya dengan tujuan menyelamatkan musim dan memperbaiki performa tim.

Julen Lopetegui di Real Madrid (2018)
Julen Lopetegui baru saja memimpin timnas Spanyol di Piala Dunia 2018, namun ia dipecat dari jabatan pelatih Real Madrid. Hasil buruk dan kurangnya hasil positif pasca-Cristiano Ronaldo meninggalkan tim menjadi alasan utama penggantian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun