Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

2 Keuntungan saat Berani Ambil Risiko: Sukses atau Tambah Bijak

2 November 2024   07:52 Diperbarui: 2 November 2024   09:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ig/urip.wid


Mengambil risiko mungkin terasa seperti melangkah dalam kegelapan, tanpa tahu apa yang menanti. Bagi sebagian orang, ketidakpastian adalah alasan untuk mundur, untuk tetap berada di zona aman yang nyaman. Namun, jika kita berani melangkah keluar, seperti yang dikatakan Jason Statham, risiko itu bukan semata perjudian.


"Ambil risiko, kalau kamu berhasil, kamu akan bangga. Kalau kamu gagal, kamu akan bertambah bijak."


Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa keberanian mengambil risiko adalah jembatan menuju kebanggaan atau kebijaksanaan---dua hal yang sama-sama berharga.


Keberhasilan memang membawa kebanggaan yang mustahil dicapai tanpa keberanian mencoba. Ketika kita mengatasi ketakutan dan mengambil langkah besar, apapun hasilnya akan memberi makna pada kita.


Kita tak hanya meraih tujuan, tapi juga membuktikan pada diri sendiri bahwa kita mampu melampaui batas. Kebanggaan itu bukan sekadar keberhasilan materi atau status, tapi kepuasan diri yang tidak ternilai. Saat orang lain mungkin bertanya bagaimana kita bisa mencapai apa yang kita capai, kita tahu jawabannya sederhana: keberanian mengambil risiko. Setiap langkah yang kita ambil dengan percaya diri, meski sulit, akan menjadi bagian dari perjalanan yang mendewasakan kita.


Namun, keberhasilan bukanlah satu-satunya konsekuensi dari risiko. Andai kata kita gagal, kita tetap tidak pulang dengan tangan kosong. Kegagalan, meski pahit, selalu membawa pelajaran yang tak bisa kita dapatkan tanpa mencoba. Setiap kesalahan atau kekurangan justru adalah guru yang mengasah kita. Gagal bukanlah akhir; ia adalah awal dari kebijaksanaan, dari pemahaman yang lebih dalam. Kegagalan memberi kita lensa untuk melihat hal-hal yang mungkin kita abaikan saat berhasil. Kita belajar memperbaiki cara, mengubah strategi, dan memperkuat mental. Kegagalan itu ibarat cermin yang memperlihatkan kelemahan kita, namun pada saat yang sama mengajarkan kita cara untuk memperbaikinya.


Ada pepatah yang mengatakan bahwa hidup adalah pilihan. Memilih untuk tidak mengambil risiko memang tampak aman, tapi apakah kita benar-benar hidup tanpa keberanian menghadapi tantangan?


Tanpa mengambil risiko, kita hanya berdiam di tempat, tidak berkembang. Dunia ini penuh dengan peluang, namun sering kali kita harus berani mengambil langkah pertama untuk meraih peluang itu. Setiap risiko yang kita ambil membawa kita lebih dekat pada potensi terbaik kita. Kita bisa memilih untuk berhenti dan tidak pernah tahu apa yang sebenarnya bisa kita capai, atau kita bisa memilih untuk berani, melangkah, dan menerima apa pun yang terjadi sebagai bagian dari perjalanan hidup.


Jadi, bukankah lebih baik kita mencoba? Mengambil risiko dengan sikap optimis bukan berarti kita yakin akan selalu berhasil, tapi kita yakin bahwa apapun hasilnya, kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga. Kita akan bangga atau lebih bijak, dan keduanya adalah kemenangan. Dengan begitu, kita akan menyadari bahwa risiko bukan musuh, melainkan teman yang mengajak kita untuk terus maju, terus belajar, dan terus tumbuh.


Hidup ini terlalu singkat untuk berdiam diri. Beranilah melangkah dan jadilah orang yang siap mendapatkan kebanggaan atau kebijaksanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun