Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merindukan dan Dirindukan Rasulullah SAW

18 September 2024   07:16 Diperbarui: 18 September 2024   07:29 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunsumsel

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Aku sangat ingin bertemu dengan saudara-saudaraku." Para sahabat bertanya, "Bukankah kami adalah saudara-saudaramu, ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku adalah mereka yang belum datang (lahir) tapi beriman kepadaku." (HR Muslim).

Hadis di atas menunjukkan kerinduan Rasulullah SAW bertemu dengan saudara-saudaranya. Rindu, menurut KBBI, adalah 'sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu' dan 'memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu'.

Rasulullah SAW adalah manusia paling mulia di dunia ini. Setiap perkataan dan perbuatannya dibimbing wahyu Allah SWT. Bahkan semenjak sebelum menjadi Rasul, beliau memiliki akhlak yang mulia. 

Tentu kita sangat ingin menjadi saudara Rasulullah, bahkan saudara yang dirindukannya. Bukan hanya dirindukan tapi juga dicintai. 

Rasulullah SAW memiliki cinta yang luar biasa besar untuk umatnya, sebuah cinta yang melampaui batasan waktu dan ruang. Cinta beliau kepada umatnya bukan sekadar ungkapan emosi, tetapi wujud pengorbanan dan doa yang tak pernah henti. Bahkan saat sakaratul maut, bibir beliau masih mengucap, "Ummati, ummati!" (Umatku, umatku!).

Jika kita renungkan lebih dalam, cinta Rasulullah SAW kepada kita adalah wujud kasih sayang yang murni. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, "Perumpamaan diriku dan umatku adalah seperti seseorang yang menyalakan api, kemudian kupu-kupu dan serangga-serangga beterbangan ke dalamnya, sedangkan aku mencegah kalian dari masuk ke dalam api tersebut dengan memegang pinggang kalian." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menggambarkan bagaimana Rasulullah berjuang agar kita tidak terjerumus dalam api kebinasaan. 

Lalu, bagaimana agar kita menjadi saudara Rasulullah yang dirindukannya?

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kerinduan beliau. Yang pertama, kita harus menjaga iman dan amal kita. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-'Imran ayat 31, "Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Mengikuti ajaran Rasulullah SAW berarti menjadikan beliau sebagai panutan dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari cara beribadah, berinteraksi dengan sesama, hingga menyebarkan kasih sayang dan kebaikan. Rasulullah juga mengajarkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia, seperti dalam sabdanya, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR Bukhari).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun