Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Karakter dan Kepemimpinan Firaun

5 Juni 2024   10:45 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:45 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara pemimpin masa lalu yang melegenda, dan sering dikisahkan, adalah Firaun (sebutan untuk raja Mesir) yang bernama Merneptah. Dia berkuasa di Mesir di masa kerasulan Nabi Musa as. Bahkan dapat dikatakan Firaun ini saudara angkat Nabi Musa as. Karena Nabi Musa sejak bayi dipungut dan dibesarkan oleh Firaun sebelumnya, yang bernama Ramses II.

Memang ada perbedaan pendapat siapa Firaun yang mengejar Nabi Musa, apakah Ramses II atau Merneptah. Namun, yang lebih kuat adalah Merneptah. Sebagaimana dibuktikan oleh ilmuwan Prancis, Maurice Bucaille. Bucaille adalah seorang dokter Prancis yang lulus dari 'l'Ecole de Medicine' di Universitas Paris dan kemudian berspesialisasi dalam gastroenterologi. Dia memiliki hasrat untuk Egyptology dan agama.

Garam laut ditemukan oleh Bucaille, bukan garam meja atau natron, garam yang lazim ditemukan dalam proses mumifikasi. Garam laut memiliki mineral dan terlihat lebih gelap dibandingkan garam meja olahan. Bucaille juga menemukan nama Haman, menteri Firaun, disebutkan dalam hieroglif sebagai salah satu orang terkenal dalam Mesir kuno.

Bucaille mengatakan dalam buku yang ditulisnya "La Bible, le Quran, la Science" bahwa kedua mumi itu dipelajari dan menjalani pengujian yang sama baik Ramses II maupun Merneptah. Bucaille menyimpulkan bahwa Mernpetah adalah Firaun yang mengejar Nabi Musa dan tenggelam di Laut Merah.

Terlepasa siapa Firaun yang mengejar Nabi Musa as. Kita akan fokus pada karakternya dan sikap kepemimpinannya.

Firaun adalah sosok pemimpin fenomenal yang dikisahkan secara panjang dalam al-Quran. Kesombongannya bukan saja menolak beribadah kepada Allah SWT, bahkan dia menganggap dirinya sendiri sebagai tuhan.

Kepemimpinan (ala) Firaun dan karakternya ini penting kita ketahui, supaya jangan ada sedikit pun karakter Firaun tersebut ada dalam diri kita. Karena kita sebagai pribadi pun -- sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis -- hakikatnya adalah seorang pemimpin, yang akan diminta pertanggungjawabannya.

Dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

'Kullukum ra'in wa kullukum mas'ulun an ra'iyyatihi.'

"Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban". (HR. Bukhari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun