Pernah dengar berita seorang anak kecil terlindas truk gara-gara membuat konten?Â
Atau, pernah dengar seorang youtuber hampir meninggal di dalam kubur - kalau tidak segera diangkat - gara-gara membuat konten?Â
Ada banyak berita lainnya, yang membuat miris, hanya gara-gara membuat konten.Â
Di era digital ini, konten menjadi primadona. Bahkan telah menciptakan profesi baru, content creator atau pembuat konten.
Para content creator - yang profesional maupun yang amatir - 'hidupnya' tergantung pada konten. Semakin banyak yang melihat konten mereka, semakin banyak pula cuan yang bisa peroleh.
Tak Heran kemudian banyak yang berburu konten, walaupun harus bertaruh nyawa seperti dua kasus yang disebutkan di atas.
Mirisnya, gara-gara ikut-ikutan berburu konten, masyarakat pun berkurang kepedulian sosialnya. Saat ada kejadian (musibah) yang didahulukan adalah menghidupkan kamera di HP lalu merekamnya, bukannya memberi pertolongan.
Terlepas dari hal ini negatif tersebut. Membuat konten yang viral memang keinginan semua content creator.Â
Saat ini, setiap hari, jutaan konten diunggah di berbagai platform media sosial. Namun, hanya sedikit yang berhasil menarik perhatian dan menjadi viral.
Bagaimana membuat konten yang viral?Â