Walaupun pemerintah baru akan menentukan kapan mulai puasa Ramadan 2024 melalui sidang Isbat yang dijadwalkan pada Ahad, 10 Maret 2024, Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024.
Hal tersebut berdasarkan surat penetapan Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H yang ditandatangani Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Sekretaris Atang Solihin.
Berarti tinggal sepuluh atau sebelas hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Ada banyak waktu bagi kita mempersiapkan diri untuk memaksimalkan ibadah di bulan mulia ini. Bulan di mana ibadah sunah dinilai sebagai ibadah wajib, dan ibadah wajib dilipatgandakan pahalanya. Kemuliaan itu tidak akan kita dapatkan di bulan-bulan yang lain.
Oleh karenanya, untuk mendapatkan kebaikan yang ada di bulan Ramadan tersebut, kita harus mempersiapkan diri. Berikut beberapa persiapan yang harus kita lakukan.
Niat
Dalam Islam kedudukan niat sangat penting. Bahkan niat dapat menentukan suatu perbuatan dinilai ibadah atau tidak.
Niat ini pun bisa berarti motivasi. Artinya harus ditumbuhkan semangat saat memasuki bulan Ramadan untuk beribadah. Karena sebagaimana disebutkan di atas, Ramadan adalah bulan dilipatgandakan pahala.
Planning
Perlu perencanaan untuk mengatur waktu agar maksimal ibadah di bulan Ramadan. Jangan sampai ada waktu yang terbuang percuma. Termasuk perlu juga menetapkan target ibadah yang ingin dicapai selama bulan Ramadhan. Misalnya, khatam baca al-Quran tiga kali selama bulan Ramadan, atau menghafal surat al-Kahfi, atau membaca kitab Riyadush Shalihin, dan sebagainya.
Selain target ibadah. Bulan Ramadan juga sangat tepat dijadikan momentum untuk memperbaiki diri. Oleh karenanya, dianjurkan menjelang bulan Ramadan untuk untuk introspeksi diri, mengevaluasi kehidupan spiritual dan moral, serta merencanakan perubahan positif yang ingin dicapai setelah bulan Ramadhan berakhir.