Satu hal yang paling menarik perhatian saya, di antara hal-hal menarik lainnya, dalam debat Capres ketiga malam Senin kemarin adalah closing statement yang disampaikan calon presiden nomor 1, Anies Baswedan.
Di pernyataan akhir yang disampaikan dalam waktu satu menit di debat capres ketiga itu, Anies Baswedan menyinggung dua hal yang menjadi syarat terciptanya sebuah negara yang kuat dan berdaulat, yang keduanya merupakan syarat terciptanya kehidupan bernegara yang melindungi rakyatnya.
Sebelum saya menyampaikan penjelasannya. Alangkah baiknya saya sampaikan closing statement Anies Basweda tersebut secara lengkap.
Baca juga: 8 Alasan Anies Baswedan Pantas Jadi Presiden
"Sebagai Presiden RI, maka prioritas pertama dan utama memastikan aman, tiap keluarga dan tiap jengkal tanah RI, dan itu artinya kita memastikan mereka yang diberi tugas mengamankan, dipikirkan kesejahteraannya, memastikan kenaikan gaji tiap tahun, memastikan rumah dinas, memastikan kesejahteraanya, sehingga mereka bisa konsen, siapa itu TNI Polri dan ASN Pertahanan itu kunci.
Kedua, ketika bicara menjaga keamanan, kita juga jaga pelibatan kita di kancah internasional, Presiden jadi Panglima tertinggi di diplomasi Indonesia di tingkat dunia hadir mewarnai membawa nilai Indonesia dan seperti di debat ini tidak banyak diberikan banyak bicara di forum global 2-3 menit, itu lah waktunya, tapi di situ seninya tapi gimana kompleks gagasan kompleks ide disampaikan lugas dan ketika Indonesia disampaikan posisinya tegas, maka kita tak ragu, kita memperjuangkan penghapusan penjajahan di muka dunia, maka Indonesia tidak sungkan mengatakan pada negara manapun hentikan penjajahan di tanah Palestina dan usahakan itu diplomasi seluruh tempat bukan hanya statement dari Menlu tapi serius menjajaki seluruh kekuatan.
Kita mau Indonesia menjadi kekuatan yang disegani, dan mulai dari mana, dari pemimpin menjunjung tinggi etika, pengetahuan, terbuka atas gagasan mempertahankan Indonesia atas ancaman baru dan itu artinya kita hadir di berbagai wilayah pertemuan global membawa aspirasi Indonesia kita bawa pesan 'We will no longer absence, Indonesia will be present dan Indonesia will color the world, and Indonesia absence no more respected forever'."
Lalu di bagian mana -- dalam kalimat penutup debat capres itu -- yang menunjukkan bahwa Anies Baswedan sebagai seorang negarawan?
Kalimat di paragraf pertama, yaitu kalimat "Sebagai Presiden RI, maka prioritas pertama dan utama memastikan aman, tiap keluarga dan tiap jengkal tanah RI, dan itu artinya kita memastikan mereka yang diberi tugas mengamankan, dipikirkan kesejahteraannya, memastikan kenaikan gaji tiap tahun, memastikan rumah dinas, memastikan kesejahteraanya, sehingga mereka bisa konsen, siapa itu TNI Polri dan ASN Pertahanan itu kunci".
Ada dua kalimat yang saya bold (tebali), yaitu 'memastikan aman' dan 'memastikan kesejahteraan'.
Dalam closing statement debat capres, Anies Baswedan menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh seorang presiden setelah terpilih, yaitu memastikan rakyatnya aman dan menjamin rakyatnya dapat makan. Dan bagi saya pribadi, sangat penting presiden terpilih nanti adalah orang yang mampu dan mau memberi dua hal tersebut untuk rakyatnya. Yaitu memberi makan dan memberi rasa aman.
Memangnya cuma dua itu masalah rakyat kita?
Mungkin ada yang bertanya seperti itu di antara Anda.
Entahlah, saya pun belum melakukan survey atau bertanya kepada masyarakat. Saya cuma terinspirasi dari ayat terakhir di surat yang pendek (hanya 4 ayat) dalam Al-Quran. Yaitu surat al-Quraisy di ayat terakhirnya, yang terjemahannya sebagai berikut,
"yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan."
Anda setuju atau tidak, menurut saya pribadi, permasalahan mendasar yang dialami oleh bangsa kita adalah dua hal itu, terjamin bisa makan dan terjamin keamanan.
Menghilangkan rasa lapar pada hakikatnya terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan manusia dalam dimensi fisik-material. Sedangkan menghilangkan rasa takut adalah upaya bagi pemenuhan kebutuhan manusia dalam dimensi mental-spiritual.
Siapa pun yang terpilih, semoga nanti mampu memberi jaminan akan dua hal tersebut. Sehingga saya, Anda, dan semua rakyat Indonesia tenang dan sejahtera dalam kesehariannya. Dan, untuk mampu menjamin dua hal itu, diperlukan sosok negarawan dari presiden terpilih nanti.
Paling tidak ada tiga kriteria negarawan, yang harus dan penting diperhatikan, yaitu:
1. Kriteria dari aspek kredibilitas.
2. Kriteria dari aspek akseptabilitas.
3. Kriteria dari aspek integritas.
Aspek Kredibilitas
Negarawan adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola negara (managing the nation), karena pengalamannya yang panjang dan konsisten dalam menerapkan ilmu ketatanegaraan yang dipahaminya. Juga memiliki visi jangka panjang yang jelas (visoner). Kemampuannya dalam mengelola pemerintahan sudah terbukti.
Aspek Akseptabilitas
Negarawan adalah seorang pengayom dan perekat persatuan masyarakat (solidarity maker). Dia tidak berada di satu pihak/kelompok masyarakat. Dia pun diterima oleh semua golongan. Seorang negarawan harus menjadi pengawal terbentuknya integrasi nasional (national integration), baik integrasi ideologi, integrasi sosial, naupun integrasi territori.
Aspek Integritas
Negarawan adalah sosok yang memiliki moralitas yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari perilaku dan rekam jejaknya (track record). Rekam jejaknya selama ini harus memperlihatkan bahwa dia memang figur yang pantas disebut negarawan.
Semoga saja presiden terpilih nanti seorang yang negarawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H