Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Darurat Empati

20 Juli 2023   15:45 Diperbarui: 20 Juli 2023   15:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya kita pahami dahulu arti kedua kata dalam judul di atas.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, empati adalah 'keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain'.

Sedangkan 'darurat', menurut KBBI memiliki tiga makna, yakni 'keadaan sukar (sulit) yang tidak tersangka-sangka (dalam bahaya, kelaparan, dan sebagainya) yang memerlukan penanggulangan segera, keadaan terpaksa, dan keadaan sementara'.

Kata 'darurat' sering digunakan untuk menunjukkan satu situasi atau keadaan bahaya yang disebabkan oleh satu hal. Misalnya darutat militer, darurat banjir, darurat Merapi, dan sebagainya.

Lalu, apa yang dimaksud dengan 'darurat empati'?

Sesuai pengertian 'darurat' di atas, maksud dari 'darurat empati' adalah saat ini - masyarakat kita - sedang dilanda keadaan bahaya dikarenakan telah hilangnya rasa empati di - sebagian besar atau sebagian kecil - masyarakat kita.

Sudah bukan rahasia lagi kondisi perkenomian masyarakat kita sedang terpuruk. Gelombang PHK di mana-mana, harga-harga naik, pekerjaan makin sulit dicari, dan lain-lain.

Namun, di balik kondisi tersebut, dari kalangan orang-orang yang berada sepertinya tidak ada keinginan membantu kondisi yang sedang kesulitan. Jangankan membantu sekadar berempati saja, atau turut merasakan perasaan golongan yang kesulitan, tidak terlihat.

Itu yang saya maksud dengan 'darurat empati'. Karena hilangnya rasa empati ini sudah mulai menggejala, alias dilakukan oleh banyak orang, khususnya oleh publik figure. Baik artis atau tokoh politik.

Sudah banyak diberitakan bagaimana mewahnya pesta-pesta yang mereka lakukan. Pernikahan, ulang tahun, kelahiran, atau apa pun. Hitungannya sudah bukan puluhan juta lagi, tapi sampai ratusan juta atau sampai ukuran miliar. Hanya untuk pesta sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun