Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya Keadilan

14 Mei 2023   07:08 Diperbarui: 14 Mei 2023   07:31 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketidakadilan/sumber: nusantaranews


Dunia semakin hiruk-pikuk
Saling menyisihkan
Mengebiri hak
Mencekik suara
Sementara yang kuasa makin leluasa menjamah

Yang lemah makin terpuruk
Yang hina, ditinggalkan
Yang miskin, dihempaskan
Lupa, apa itu peduli, tak mengerti
Menambah panjang siklus ketakadilan

Yang dimiliki Penguasa hanya kesombongan
Bicara seenak mulut
Berbuat seenak nafsu
Menindas yang lemah
Menyiksa yang menolak
Merajalela, ambisi memiliki dunia

Namun, kegelapan takpernah lama
Cahaya keadilan pasti menyala
Yang tersisih masih optimis
Dengan bersatu, menguatkan langkah

Ketidakadilan akan lebur
Keadilan akan tumbuh subur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun