Teorinya, dengan berpuasa selama sebulan - tidak makan dan minum sepanjang siang - kita lebih ngirit, pengeluaran berkurang, karena tidak ada pengeluaran untuk sarapan dan makan siang, plus cemilan. Tetapi realitanya, ternyata pengeluaran kita membengkak.
Mengapa?
Berikut beberapa penyebab pengeluaran selama bulan Ramadan bertambah.
1. Makanan dan minuman untuk berbuka puasa
Buka puasa adalah hal yang paling ditunggu-tunggu orang yang sedang berpuasa. Buka puasa dianggap momen istimewa, sehingga banyak yang menyediakan hidangan istimewa untuk berbuka puasa. Terutama kalau masih memiliki anak yang masih 'belajar puasa'. Untuk membuat senang plus untuk memotivasi supaya hari esok mau puasa lagi, perlu 'dimanjakan' dengan makanan istimewa. Tentu saja itu semua menyebabkan pengeluaran bertambah.
2. Makanan dan minuman untuk sahur
Mirip dengan poin 1 di atas. Supaya semangat, nafsu makan tumbuh, maka perlu disediakan makanan yang menggugah selera. Ditambah suplemen supaya tahan lapar sepanjang siang. Jelas, untuk itu kita perlu mengeluarkan dana lebih.
3. Kenaikan harga
Sudah dimaklumi semua bahwa setiap bulan puasa, harga-harga sembilan bahan pokok selalu naik. Bahkan beberapa bahan naiknya bisa mencapai 70% - 90%, seperti daging dan telur. Mau tidak mau pengeluaran kita bertambah, karena bagaimanapun kita tetap harus membelinya.
4. Zakat, infak atau sedekah