Sudah umum diketahui bahwa Prime Time atau waktu tayang utama dari media informasi seperti televise adalah antara pukul 19.00 sampai pukul 21.00. Di waktu tiga jam itu, berbagai studio TV bersaing menayangkan program-program unggulannya. Karena di waktu-waktu tersebut, saat jumlah pemirsa (penonton) terbanyak dibanding waktu-waktu lainnya.
Ternyata, menurut survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga, Prime Time untuk media sosial pun sama, yaitu dari pukul 19.00 sampai pukul 21.00. Diketahui melalui survey, akses ke internet terutama ke media sosial banyak dilakukan netizen di waktu-waktu tersebut.
Itu di hari-hari biasa. Di bulan Ramadan, Prime Time untuk media informasi TV dan media sosial bertambah. Ada waktu di mana banyak masyarakat menggunakan kedua jenis media tersebut, yaitu di antara pukul 16.30 sampai pukul 17.30, saat ngabuburit (menunggu adzan maghrib). Juga di antara pukul 03.30 sampai pukul 05.00, saat sahur.
Terutama di waktu sahur, semua televisi menayangkan berbagai acara yang mengundang perhatian pemirsa, didominasi tayangan yang bernuasan hiburan yang sedikit atau bisa dikatakan tidak ada unsur pendidikannya.
Hiburan di waktu sahur?
Mungkin pihak televisi atau produsen dari program-program yang tayang tiap sahur itu menganggap di waktu-waktu itu para pemirsa baru bangun tidur, dan perlu diberi hiburan supaya semangat saat melaksanakan santap sahur.
Namun itu masalahnya, menurut saya pribadi. Ironis. Saat sahur adalah saat sepertiga malam, saat dimana Allah swt membuka peluang kepada semua hamba-Nya untuk bermunajat, berdoa, memohon apa pun yang diinginkan. Dan Allah Swt berjanji akan mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya itu.
Dari hadis muttafaqun 'alaih, dar Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda,
"Sahurlah kalian karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no.1095)
Di hadis lain Rasulullah saw bersabda,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!