Walaupun dalam beberapa artikel saya selalu menegaskan pentingnya membaca, bahkan saya sendiri menerapkan program One Week One Book, tapi ada satu jenis buku yang tidak mesti harus selesai dibaca sekaligus, apalagi dalam 1 minggu. Buku yang saya maksud adalah buku referensi.
Apa itu buku referensi?
Umumnya buku ini tebal bahkan sangat tebal. Saking tebalnya biasanya dibuat beberapa jilid. Buku jenis ini berisi kumpulan pengetahuan tematik sesuai dengan judulnya. Karena sifatnya kumpulan, maka keunggulan buku ini terletak pada kelengkapannya. Semakin lengkap informasi yang ada maka semakin baik buku ini dijadikan referensi.
Contoh yg paling umum adalah buku ensiklopedia. Ada banyak jenisnya. Ada ensiklopedi sejarah, tempat wisata, makanan, tokoh, negara dan lain sebagainya.
Anda yang suka nulis artikel non-fiksi, wajibul kudu memiliki buku referensi. Kekuatan artikel Anda ada dalam data atau informasi yang valid. Artikel Anda akan lebih dinilai apabila mencantumkan daftar beberapa buku sebagai referensi.
Memang, sekarang data atau informasi valid yang kita perlukan bertebaran di internet. Tinggal Anda ketikkan di kotak searching Om Gugel, dalam beberapa detik data atau informasi yang Anda butuhkan akan bermuncullan. Namun, mencantumkan daftar beberapa website sebagai referensi artikel, rasanya kurang kuat dibandingkan mencantumkan list buku referensi.
Sedihnya, karena tebal dan berjilid-jilid, menyebabkan harganya terbilang mahal. Walaupun mahal disarankan Anda harus memiliki buku referensi. Berikut tips untuk mendapatkan Buku referensi :
1. Miliki buku referensi yang berhubungan erat dengan aktivitas sehari-hari.
2. Jika belum sanggup membeli sekaligus, belilah bertahap jilid demi jilid.
3. Bacalah secara rutin entah seminggu atau minimal sebulan sekali.