Sebelum menjawab, saya ingin menegaskan, bahwa dalam kehidupan seorang penulis, idealnya ... sekali lagi idealnya, ya, tidak terlepas dari aktivitas menulis dan membaca.
Sehingga tidak berlebihan kalau saya membuat sebuah quote ini, "Menulis adalah aktivitas mengeluarkan isi kepala, dan mengisinya dengan membaca".
Membaca adalah aktivitas yang sangat penting bagi seorang penulis. Membaca dan menulis bagai dua sisi mata uang, yang tidak bisa dipisahkan.
Peribahasa di atas asalnya adalah 'pasak = pengeluaran' dan 'tiang = pemasukan'. Tapi bagi kita yang berkecimpung di dunia literasi, bisa juga berarti, 'pasak = pengeluaran = menulis' dan 'tiang = pemasukan = membaca'.
'Besar pasak daripada tiang' akan bermakna, lebih banyak (sering) menulis daripada membaca.
Apakah itu masalah?
Tentu saja masalah!
Kalau dalam kehidupan ekonomi peribahasa di atas menunjukkan adanya sebuah masalah. Kenapa tidak, dalam kehidupan literasi?
Mungkin di antara Anda ada yang protes, "Saya tidak suka membaca, tetapi kok tetap bisa menulis!'
Ya, bisa saja. Tapi saya bisa menjamin, tulisan Anda tidak akan berkembang, alias begitu-begitu saja. Setidaknya dalam pemilihan diksi.
Untuk lebih jelasnya, saya beri analogi.