Pada suatu hari Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (cucu dari Ali bin Abi Thalib), dikenal juga dengan nama Ali Zainal Abidin, meminta salah serorang pelayannya membawakan makanan dan minuman.
Pelayan yang disuruh itu kemudian pergi dan taklama kemudian kembali dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman yang diminta Ali bin Husein.
Namun, belum juga pelayan itu sampai di dekat Ali bin Husein, kakinya tersandung sehingga dia menjatuhkan nampan beserta makanan dan minuman di atasnya.
Melihat itu, muka Ali bin Husein memerah, rona kekecewaan dan kemarahan mewarnai wajahnya.
Tetapi belum sempat Ali bin Husein menumpahkan kemarahannya tersebut, si pelayan berkata, "Jangan marah, ya Tuanku. Bukankah Allah Swt telah berfirman yang bunyinya, '... dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan orang lain). Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan'*."
Mendengar si pelayan membacakan firman Allah Swt tersebut, Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib pun sejenak terdiam. Taklama kemudian dia tersenyum dan berkata, "Terimakasih, kau telah mengingatkanku pada firman Allah yang menyuruh menahan amarah. Aku pun tidak akan marah atas perbuatanmu itu, bahkan aku pun memaafkan kelalaianmu itu. Dan, sebagai rasa terimakasih karena kau telah mengingatkanku, maka mulai saat ini kau menjadi orang yang merdeka, bukan hambaku lagi."
Sungguh, beliau, Ali Zainal Abidin telah melaksanakan 3 hal yang disebutkan di ayat yang dibacakan oleh pelayannya, yaitu: menahan amarah, memaafkan, dan berbuat kebaikan.
***
*Sumber inspirasi: QS. Ali Imran ayat 134.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H