Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Hollywood, Hollywings, dan Muhammad

29 Juni 2022   16:04 Diperbarui: 29 Juni 2022   16:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pernah jalan-jalan ke Hollywood?

Saya, sih, belum.

Bersyukurlah Anda yang sudah pernah ke sana. Apalagi sempat menginjak-nginjak para bintang Hollywood yang namanya sohor mendunia.

What, menginjak-nginjak?

Iyya, menginjak!

Tapi bukan menginjak orangnya, melainkan cuma menginjak nama-nama mereka.

Kok bisa nama-nama mereka ada di aspal jalan?

Ceritanya panjang gaessss.

Tapi saya bikin singkat.

Baca juga: Awal Mula Istilah

Konon mereka-mereka, bintang film dan bintang lainnya, karena jasanya di bidang hiburan diberi penghargaan dengan nama mereka terpampang di plakat yang disebut Hollywood Walk of Fame. Nama mereka diabadikan dengan cara 'ditulis' di plakat bergambar bintang yang berwarna orange (setidaknya itu yang saya lihat di google).

Istimewanya, namanya juga penghargaan, tidak semua nama artis dipampang di Hollywood Walk of Fame. Jadi, sebuah kebanggaan kalau nama mereka terpampang di Hollywood Walk of Fame.

Hollywood Walk of Fame ini berada di sepanjang trotoar yang ada Hollywood Boulevard hingga Vine Street, panjangnya sekitar 5,6 km. Lumayan bikin lemes kalau mau menginjak semua nama artis yang ada di Hollywood Walk of Fame.

Tapi, kalau pun tenaga Anda sedang full-power, saya yakin Anda tidak akan mampu menginjak semua nama bintang yang dipampang di sana.

Lho, kok?

Iyya. Karena ada satu nama bintang yang spesial, tidak diletakkan di trotoar.

Siapa?

Muhammad Ali.

Muhammad Ali emang bintang film?

Bukan!

Eh ternyata, yang Namanya diabadikan di Hollywood Walk of Fame bukan aktris atau aktor alias bintang film saja, tetapi siapa pun yang pernah besar di dunia hiburan juga termasuk, dan membesarkan dunia hiburan.

Muhammad Ali adalah petinju, tetapi karena pamornya mendunia dan setiap penampilannya dianggap sudah memajukan dunia hiburan, maka dia pun mendapat penghargaan dengan namanya 'diukir' di plakat Hollywood Walk of Fame.

Untuk diketahui, tokoh-tokoh lain, yang bukan bintang film yang diberi penghargaan namanya terdapat di plakat di Hollywood Walk of Fame adalah para astoronot Apollo XI; Neil Armstrong, Edwin "Buzz" Aldrin Jr, dan Michael Collins. Mereka dianggap berjasa besar terhadap Amerika Serikat.

Kembali ke Muhammad Ali.

Uniknya, tidak seperti milik bintang lainnya, plakat yang berisi nama Muhammad Ali tidak diletakkan di trotoar melainkan di dinding. Bahkan kemudian Muhammad Ali menjadi satu-satunya tokoh dunia yang namanya tidak ditempatkan di trotoar.

Hal itu dilakukan tentu saja bukan tanpa alasan. Saat diberitahukan bahwa namanya akan diabadikan di Hollywood Walk of Fame, Muhammad Ali sempat menolak.

Sebagaimana dilansir dari usatodaycom, Ana Martinez, produser upacara Walk of Fame, mengatakan bahwa Muhammad Ali tidak ingin nama Muhammad diinjak-injak oleh orang-orang yang melewatinya. Nama depan Ali itu merupakan nama nabi Muhammad Saw yang merupakan nama nabi sekaligus rasul terakhir bagi umat Islam.

Penolakan Muhammad Ali kemudian direspon. Dan, disetujuilah plakat milik Muhammad Ali dipajang di dinding bukan di trotoar, tepatnya di pintu masuk di tempat yang sekarang disebut Teater Dolby, yang ada di sekitar Hollywood Walk of Fame. Plakat Muhammad Ali sendiri ada di Hollywood Walk of Fame sejak 2002.

Mengagumkan, kan.

Amerika yang dikenal dengan negara sekuler. Hollywood yang dikenal dengan dunia hiburan, film khususnya. Ternyata sangat menghormati nama Muhammad, sebagai nama yang diagungkan umat Islam.

Sangat ironis, dengan apa yang dilakukan pihak Hollywings.

Salut kepada Pak Anies Baswedan yang telah mencabut izin Hollywings karena tindakan penistaan yang dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun