Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pasukan Setan

12 April 2022   09:48 Diperbarui: 12 April 2022   10:01 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kek, pekan kemarin, kan, kakek cerita bahwa karena setan-setan yang keturunan iblis itu dipanjangkan umurnya sampai kiamat, maka sampai kiamat akan selalu peperangan antara kebenaran dan kejahatan. Itu, maksudnya bagaimana, kek?" Ahmad bertanya saat dia dan Umar, adiknya, siap mendengarkan kembali kakek bercerita.

Kakek tersenyum dan menyempatkan minum teh hangatnya sebelum menjawab, "Begini, sebagaimana dijelaskan dulu, bahwa setan itu selain berwujud jin, yaitu keturunan iblis, juga berwujud manusia, yaitu manusia yang berada dijalan kesesatan. Nah, setan berupa jin dan manusia kadangkala mereka bersatu dalam melawan kebenaran."

"Bersatu bagaimana, kek, kan jin itu makhluk gaib, ga bisa dilihat manusia?" tanya Ahmad, sementara Umar hanya mendengarkan.

"Untuk mengelabui manusia yang menjadi sekutunya, setan berwujud jin itu bisa menyaru sebagai manusia, sehingga dapat dilihat oleh manusia yang lain."

Ahmad terdiam berusaha memahami penuturan kakek.

Melihatnya kakek jadi tersenyum lalu berkata lagi, "Begini saja, kakek ceritakan saja contoh peristiwa di mana setan manusia dan setan jin bersatu."

"Di peristiwa apa, kek?" Ahmad terlihat antusias

"Perang Badar," jawab kakek. "Di perang antara pasukan Quraisy melawan pasukan Muslim, yang dipimpin Rasulullah itu, setan dari jin ini ikut membantu Abu Jahal dan teman-temannya."

"Jadi, setan manusianya itu Abu Jahal, ya kek?" Umar memotong cerita kakek.

Kakek menunjukkan jempolnya, "Benar sekali. Di perang Badar itu pasukan Quraisy yang dipimpin oleh Abu Jahal ingin memerangi Rasulullah dan kaum Muslimin, supaya dakwah Islam berhenti. Jadi mereka itu setan-setan yang memerangi kebenaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun