Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Jokowi "Ditegur" Allah SWT lewat Bripka CS

28 Februari 2021   10:27 Diperbarui: 28 Februari 2021   10:38 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/freddy ​villegas

Pak Jokowi bisa berdalih, peredaran Miras nantinya akan diawasi. Akan ada petugas polisi yang mengamankan. Dalih ini langsung dibantah, lha yang nembak di caf itu bukan preman. Polisi lho, bukan polisi rendahan lagi, ini pangkatnya Brigadir. Jadi, mau mengawasi bagaimana? Mau mengamankan bagaimana?

Pak Jokowi mungkin berdalih juga, efek minuman keras kan cuma bikin mabuk, tidak merusak. Dalih ini dibantah juga. Lha itu pak Brigadir mabuk akibat minum Miras sampai nembak orang hingga mati. Tiga nyawa sekaligus lagi. Bagaimana mau bilang efeknya cuma bikin mabuk? Bagaimana mau bilang efeknya enggak merusak?

Pak Jokowi sekali lagi berdalih, peredaran Miras nanti hanya di daerah tertentu, tidak bebas. Lha Pak Jokowi mungkin lupa. Dalam syariat Islam, keharaman Miras itu bukan dilihat dari banyak atau sedikitnya. Ada setetes saja Miras dalam segelas kopi yang akan kita minum, kopi itu jadi haram.

Kalau mau 'melihat' kembali kebijakannya, saya kira Pak Jokowi cukup 'melihat' kasus Bripka CS. Itu mungkin cara Allah SWT menegur. Menurut saya, kentara sekali di kasus tersebut dampak negatif dari minuman keras.

Kalau ini betul teguran Allah SWT, sepertinya kita patut bersyukur. Allah SWT menegur hanya melalui kasus di caf di Cengkareng tersebut. Tidak seperti Allah SWT menegur kaum Nabi Nuh dengan banjir bandang, atau menegur kaum Nabi Sholeh dengan petir yang menggelegar, atau kaum Nabi Luth yang dibalikkan tanah yang mereka diami sehingga mereka terkubur hidup-hidup. Audzubillahi min dzalik.

Semoga Pak Jokowi merasa ini teguran dari Allah SWT.

Wallahu 'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun