Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah vs Bidah

2 Desember 2020   14:01 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:08 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang muslim yang awam, dalam pelaksanaan ajaran Islam tentu mengandalkan pengetahuannya dari ajaran-ajaran yang disampaikan pihak yang lebih kompeten, para tokoh agama, ulama, atau ustadz. Merekalah yang dijadikan referensi oleh kaum muslimin.

Problem yang saya maksudkan adalah, ajaran-ajaran tentang pengelolaan lingkungan tidak banyak dibahas dalam kajian-kajian keislaman, bahkan dapat dikatakan tidak pernah. Setidaknya itu yang saya perhatikan dalam berbagai kajian, baik yang langsung: ceramah, khutbah, atau tabligh, maupun yang saya lihat melalui media online: youtube, dan tulisan di website-website Islam.

Jadi, jangan salahkan jika ada seorang muslim yang membuang sampah sembarangan. Karena, siapa tahu kepadanya belum sampai informasi atau ajaran yang menyatakan bahwa membuang sampah itu sebuah perbuatan dosa.

Saya memperhatikan kajian-kajian Islam sekarang ini lebih banyak seputar ta'abudi (hal-hal bersifat ibadah). Bahkan, dalam pembahasannya sangat keras, sampai menegaskan bahwa pelanggaran terhadap ibadah atau bidah akan masuk neraka. Sebelum pemahaman tentang bidah ini disamakan dulu pengertiannya.

Kenapa tidak, kajian-kajian Islam sekarang ini lebih menyentuh isu atau ajaran yang berkenaan dengan pengelolaan lingkungan hidup? Kebersihan lingkungan? Bahkan, bila perlu disampaikan saja bahwa membuang sampah sembarangan juga akan menyebabkan pelakunya masuk neraka, sebagaimana kalau dia melakukan bidah.

Harusnya ada keseimbangan materi-materi kajian, khutbah atau ceramah, antara bahaya bidah dengan bahaya buang sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun