Tapi itu baru cinta satu arah. Cinta dari si pecinta untuk yang dicinta. Walaupun itu sudah cukup dan berarti, tetapi kalau yang dicinta membalas dengan cinta pula, sungguh itu sangat indah. Apalagi ini soal cinta kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana supaya cinta kita kepada Allah SWT berbalas?
Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, "Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada Ku dengan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi penglihatannya yang ia pergunakan untuk melihat, Aku akan menjadi langkah kakinya yang dengannya ia beraktivitas. Apabila ia berdoa pasti Ku kabulkan. Apabila ia memohon pertolongan pasti Ku tolong." (HR Bukhari).
Jelas sekali dari wahyu Allah SWT di atas, bahwa Allah akan mencintai hamba-Nya yang senantiasa melaksanakan amalan-amalan sunah. Amalan-amalan sunah yang sebenarnya secara fiqih kalau tidak dikerjakan pun tidak berkonsekuensi dosa. Tapi justru di sana lah muncul 'kekaguman' Allah SWT.
Allah SWT kagum membalas cinta pada orang-orang yang mau melakukan perbuatan yang sebenarnya tidak diperintahkan secara mutlak (wajib), hanya karena dilandasi rasa cinta kepada-Nya.
Cinta kita kepada Allah SWT dibuktikan dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang fardhu. Dan Allah SWT, yang kita cintai, akan membalas cinta kita, manakala kita melaksanakan ibadah-ibadah sunah.
Seorang pemuda yang kasmaran pada seorang gadis, tentu akan memenuhi apa pun yang diinginkan si gadis. Walaupun tengah malam dan hujan lebat, ketika si gadis memintanya datang, tentu karena rasa cintanya dia akan pergi menemui yang dicinta. Dan, karena berharap si gadis pun membalas cintanya, maka dia datang tidak dengan tangan hampa, tetapi membawa sesuatu walaupun hanya sebotol minuman panas. Padahal si gadis tidak memintanya untuk membawa sesuatu.
Kita melaksanakan sholat fardhu, mengeluarkan zakat, melaksanakan shaum di bulan Ramadhan, karena cinta kepada Allah SWT. dan supaya cinta kita berbalas cinta dari Allah SWT, kita melaksanakan sholat rawatib (ba'diyah dan qobliyah), sholat dhuha, sholat tahajud, berinfaq, menjenguk yang sakit, dan ibadah-ibadah sunnah yang lain.
Jadi, agar cinta kita kepada Allah SWT tidak bertepuk sebelah tangan, mari kita perbanyak amalan-amalan sunah.
Wallahu 'alam
TSM, 28/08/20