Kalurahan Nglanggeran merupakan wilayah administrasi desa yang ada di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kalurahan ini mempunyai banyak potensi baik yang berupa potensi alam dan juga adat istiadatnya. Selain itu, Kalurahan Nglanggeran juga merupakan kawasan desa wisata yang mempunyai objek wisata unggulan yaitu Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggerlan. Kawasan ini merupakan bentuk bentang alam Gunung Api Purba yang mempunyai keunikan dan pemandangan yang menakjubkan. Kawasan ini juga sudah ditetapkan menjadi kawasan geosite yang mempunyai fungsi untuk pusat penelitian dan pendidikan terkait dengan ilmu geologi.
Potensi lain di Kalurahan Nglanggeran yaitu adanya kesenian dan adat istiadat yang masih kental. Terdapat beberapa kesenian yang tumbuh dan berkembang di kalurahan ini seperti kesenian tari reog, jarhilan dan tarian kreasi lainnya. Selain itu, terdapat juga adat itiadat berupa kegiatan Upacara Kenduri, Gejog Lesung dan Rasulan. Upacara-upacara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan sang pencipta alam.
Pengembangan potensi pariwisata yang ada di Kalurahan Nglanggeran bisa dibilang sudah  baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya penyedian sarana penunjang kawasan pariwisata yang sudah baik Pangembangan pariwisata telah membangkitkan sektor-sektor lain seperti perdagangan dan jasa yang terdapat di Kalurahan Nglanggeran. Akan tetapi, hal tersebut belum didukung dengan dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Menurut Lili, anggota Pokdarwis Kalurahan Nglanggeran, pada 4 juli 2022 menyatakan "Sarana pendukung kegiatan pariwisata yang ada di Kalurahan Nglanggeran sudah baik, akan tetapi pengelolahan pariwisata ini masih terkendala dengan sistem menejemen dan sumber daya manusia yang kurang mumpuni".
Selain potensi, pariwisata dan budaya tersebut Kalurahan Nglanggeran juga mempunyai potensi pertanian, perkebunan dan kehutanan yang besar. Akan tetapi potensi tersebut belum di manfaatkan dengan optimal. Menurut Triyata selaku Ulu-ulu pada 15 juli 2022 menyatakan bahwa "Potensi pertanian, perkebunan dan kehutanan yang ada di Kalurahan Nglanggeran itu besar, tetapi pemasarannya hanya masih berupa produk mentah sehingga harganya murah". Terdapat juga potensi-potensi lain yang belum dikembangkan dan dimaksimalkan. Banyaknya potensi di Kalurahan Nglanggeran tentunya perlu dipetakan agar dapat dikembangkan dengan maksimal. Pemataan tersebut tentunya juga dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan juga arah pengembangan Kalurahan Nglanggeran.
Kondisi tersebut mendorong Urip Sumoharjo, mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan kegiatan KKN-MBKM di Kabupaten Gunungkidul berinisiasi untuk menyusun buku profil desa wisata Kalurahan Nglanggeran. Buku profil ini memuat berbagai informasi yang terkait dengan karakteritik fisik alam, kependudukan, kondisi sarana dan prasarana, potensi dan masalah, serta kebijakan yang terdapat di Kalurahan Nglanggeran.
Melalui penyusunan buku profil ini diharapkan potensi yang ada di Kalurahan Nglanggeran dapat dikembangkan dengan lebih optimal dan maksimal. Menurut Lili, anggota Pokdarwis Nganggeran pada 4 Juli 2022 manyatakan bahwa "Sebenarnya Pokdarwis Kalurahan Nglanggeran sudah berupaya untuk menyusun buku profil Kalurahan Nglanggeran akan tetapi, upaya tersebut masih terkendala oleh kapasitas waktu dan juga sumber daya manusia".