[caption id="attachment_276803" align="alignleft" width="300" caption="Petani Kentang dataran tinggi Dieng, muda dan dinamis (Foto: Urip SR)"][/caption] Berkelok-kelok jalan menuju kawasan dataran tinggi Dieng, dinginnya hawa Dieng Plateau serta hijaunya hamparan bertingkat lahan tanaman kentang menjadi saksi abadi kiprah yang dijalankan petani di wilayah ini. Dari sinilah, profil kelompok tani yang profesional bermula. Kelompok Tani "Perkasa" demikian nama kelompok usaha tani yang didirikan sejak tahun 2005 di desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Keberhasilan KT "Perkasa" sangat didukung oleh SDM yang terpelajar dan muda-muda, banyak petani yang berpredikat sarjana sehingga sangat mudah dalam "Tranfer Teknologi". Namun semuanya itu tidak terlepas dari sosok "Sang Motivator" yang selalu memberikan spirit bagi KT Perkasa. Siapakah Sang Motivator tersebut..??? Tidak bermaksud mengecilkan peran serta anggota yang lain. Ialah Bambang Riyadi (44) bapak 3 putra yang bertekad merubah paradigma yang melekat pada petani kita yang selama ini dicitrakan sebagai petani yang miskin, bodoh dan kotor. Maka ia bertekad untuk merubah image yang selama ini melekat. Petani harus kaya, pinter dan bersih. Jadi petani itu, baik petani tanaman pangan maupun hortikultura harus kaya, pinter dan bersih. Harapan itu tidak muluk-muluk karena sekarang, ia dan anggota KT Perkasa tengah bangkit merintis ke arah yang dicita-citakan itu. Seperti yang diungkapkan kepada penulis, bahwa hal utama dalam melakukan agribisnis adalah "keberanian berbuat atau melakukan sesuatu". Demikian pula halnya Mas Bambang begitu sapaan akrab lelaki asal Dieng Kulon, tanpa berpikir terlalu rumit, berbagai pelatihan ia serap demi kemajuan KT Perkasa, tentu yang berhubungan dengan tanaman kentang. Berbagai nama agens hayati ia paham dan dikuasai seperti Mycoriza, Verticillium, Trichoderma dan PGPR. Jalan hidup dipilihnya sebagai petani kentang sejati, ia terjun langsung dalam kegiatan usaha tani kentang di kampung halamannya. Beberapa petani muda di kawasan dieng pun diajaknya bergabung dalam KT Perkasa. Kalimat Perkasa bukan tanpa makna tetapi mempunyai arti Pertanian Kami Selaras Alam hal ini sesuai dengan visi dan misi KT yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam pengendalian OPT lebih mengutamakan pengendalian dengan agens hayati sesuai prinsip pengendalian hama terpadu (PHT).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H