Mohon tunggu...
Urip Slamet Riyadi
Urip Slamet Riyadi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir dan dibesarkan di Petarukan-Pemalang. Lelaki Jawa (Yang tdk njawani) maklum hampir 20 th merantau di tatar Sunda beristrikan orang sunda yg sederhana. Aktivitas sehari-hari cari nafkah, hobi membaca, dan nge-blog. Menjadi kompasianer berharap agar bisa menulis karena menulis, merupakan aktivitas yang menarik, unik dan menyenangkan sebagai pengobat sepi sekaligus menjadi nutrisi hati dan pikiranku untuk terus belajar dan insya Allah berbagi ilmu. Surel: uripsr@ymail.com Personal blog: http://saungurip.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upacara dulu, ....baru Mudik

17 Agustus 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena lebaran 1433 H kali agak istimewa karena pada H-1 sebagian besar bangsa ini merayakan hari kemerdekaan RI ke 67 dengan suasana ramadhan dan kondisi lalu lintas yang padat oleh arus mudik. Sebagai pekerja urban disektor swasta sudah berlenggang meninggalkan ibukota untuk mudik ke kampung halaman masing-masing, namun berbeda dengan pegawai negeri sipil baik yang di Pemda maupun di Pusat, mereka harus melaksanakan upacara terlebih dahulu baru boleh mudik. Ini sudah ketentuan dari satker masing-masing instansi dan ijin cuti pun dibatasi (kuota cuti) hal ini dimaksudkan agar kantor tidak sepi pegawai. Kebijakan seperti ini menimbulkan pro dan kontra diantara intern PNS, namun apadaya sebagai abdi negara harus patuh terhadap ketentuan dan komitmen. Walaupun setiap satker menerapkan displin yang berbeda-beda namun pelaksanaan upacara di satuan kerja berjalan sesuai dengan kebijakan dari pusat. Terlepas dari itu semua, suka tidak suka melaksanakan upacara disaat sebagian orang sudah mudik memang terasa mengusik benak bagi para PNS perantau. kelihatan seperti khidmad tetapi bayangan kampung halaman membayangi, bahkan ada yang membatalkan tiket pulang demi untuk mengikuti upacara. "Inilah resikonya jadi PNS, harus selalu patuh", kata seorang PNS. " Padahal sesuai rencana, hari ini harusnya mudik, terpaksa deh diundur sampai sabtu". tuturnya lagi. "Pengorbanan ini tidak sebanding dengan jasa para pahlawan", katanya menghibur diri. Begitulah disela-sela liputan yang merekam kehidupan PNS muda yang berhasil ditemui disaat pelaksanaan upacara bendera. Upacara dulu baru mudik, okeylah kalau begitu. Dirgahayu kemerdekaan RI ke 67, semoga jaya Bangsa Indonesia. Semoga(USR)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun