Mohon tunggu...
Urip Hidayat
Urip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis pemula, dan pemikir

Mengajar bahasa Inggris di SDN CIPINANG 05 , pengelola kursus percakapan bahasa Inggris Hi-5, anggota KKG guru bahasa Inggris SD Prov. DKI Jakarta, EFT+ PGRI, Guru Ahli, World Peace Organization

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renungan Malam

29 Maret 2023   23:40 Diperbarui: 29 Maret 2023   23:59 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sang gulita telah membisukan mulutnya,
Menyendiri dan menyepi,
Badannya terkapar lunglai,
Setelah seharian berpeluh membanting tulang,
Bertemankan suara jengkerik dan burung hantu,
Dibuai dan dielus oleh dinginnya angin malam yang menembus tulang,
Membuat rahangnya gemeletuk dan bulu kuduknya bergidik,
Dalam keheningan dan gelap gulita,
Termenung dan merenung,
Betapa hebatnya Zat yang menciptakan semua ini,
Semua berjalan harmonis berpasangan berpola dan simetris,
Dengan tanda-tanda-Nya Dia ingin memberitahu,
Jalan terjal dan berliku penuh onak dan duri,
Tak ada yang kekal dan abadi,
Kecuali hanya diri-Nya yang tak berawal dan tak berakhir,
Mendung tak berarti hujan,
Badai pasti berlalu,
Dan setelah gelap terbitlah terang.

Rabu, 29 Maret 2023 (23:34)
Moh. Urip Hidayat
The Prince of Betawi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun