Mohon tunggu...
Muhammad Haris Ritonga
Muhammad Haris Ritonga Mohon Tunggu... -

god is number one

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Khayalan Tak Sanggup Berdiri atau Sekedar Mencaci

20 Februari 2012   16:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah lama kusaksikan kematian kata-kata dari mulutmu...apa kabarmu..lagi dimana...dengan siapa...

dan lagi berbuat apa...udah sholat...makan..minum...bobok... dan masalah kecil pun menjadi penting.......

ini pun tak terdengar lagi....tidak ada lagi kerinduan....yang ada hanya kebencian....ku menangis.,tertawa**...

engkau yang tersayang yang tak pernah perduli..dan saat itu pula ntah siapa menunjukkan perhatian :-)...nya

padaku..dan pasti  padamu....

bisu....meradang segala sunyi...hanya khayalan tak sanggup berdiri atau sekedar mencaci....

telah lama kau terdiam..tak pernah ku memaksa, apalagi meminta mimpi kepadamu...

kusucikan matamu dari debu...ku basuh luka di wajahmu..

ku bisikkan sajak buatmu , lelap meminang mimpi...

aku memang bukan apa-apa...tak pula siapa-siapa dihidupmu...pernah ku teriak mengadu pada alam,

tapi jawaban terlalu jauh dari sekedar bertanya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun