PT Puncak Properti Solusindo melalui platform UrbanAce bersiap meraih pendanaan Series A pada pertengahan tahun ini. Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Ronny Wuisan mengatakan bahwa pendanaan Series A tersebut akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi bisnis di beberapa kota di Indonesia.
Keputusan untuk menggalang dana ini tak terlepas dari besarnya pasar properti di Indonesia. Di sisi lain, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga awal tahun 2019 juga menunjukkan sinyal positif.Â
Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit properti di dalam negeri hingga Januari 2019 menyentuh angka Rp927,2 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 16,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pangsa pasar tersebut didominasi oleh properti residensial, baik dari KPR maupun KPA yang angkanya mencapai 60% atau sekitar Rp467,1 triliun. Hal itu merupakan kesempatan bagi UrbanAce yang memang fokus pada penjualan properti residensial baik primer maupun sekunder.
Oleh sebab itu, sebagai sebuah usaha rintisan atau startup business di sektor properti dan teknologi, UrbanAce mengupayakan untuk bisa mendapatkan putaran pendanaan Series A pada semester II 2019 ini.
Ronny menyampaikan, upaya pendanaan terbaru ini merupakan lanjutan dari Angel Investment dan Seed Investment yang telah didapatkan UrbanAce pada tahun 2017 dan 2018. Tahun-tahun tersebut merupakan testing stage bagi UrbanAce yang pertama kali berdiri pada tahun 2016.
"Selama tahun-tahun tersebut, kami banyak melakukan aksi online dan offline seperti merekrut agen, launching website, launching aplikasi, penandatanganan kerja sama dengan pengembang properti nasional dan internasional, serta meraih penjualan hingga ratusan miliar rupiah," jelas Ronny, Senin (24/6/2019).
Ronny pun meyakini bahwa 2019 merupakan tahun yang tepat bagi UrbanAce untuk meraih pendanaan Series A. Selama kurun waktu 3 tahun ke belakang, UrbanAce terus memperbaiki performa sebagai salah satu platform agen properti digital di Indonesia.
Hingga pertengahan tahun 2019, UrbanAce telah berhasil menjadi platform dengan koleksi properti baru terbesar di Indonesia dengan 215 proyek. Selain itu, UrbanAce juga tercatat telah memiliki lebih dari 1.000 orang yang mendaftar menjadi agen atau Ambassador.
Pencapaian tersebut kemudian diimbangi dengan hasil penjualan lebih dari 300 unit proyek properti selama tahun 2017 dan 2018 yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Omzet yang diraih UrbanAce sampai saat ini tercatat sebesar US$39 juta atau sekitar Rp568 miliar.