Mohon tunggu...
Uray Neny Yuwindi
Uray Neny Yuwindi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Best Practice "Kincir Tanda Pembanding"

8 Februari 2024   14:50 Diperbarui: 8 Februari 2024   14:54 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menarik, kreatif, dan ineraktif (Dokpri)

Kelebihan utama dari Kincir Tanda Pembanding adalah kesederhanaannya. Ibu Maya tidak hanya mengatasi keterbatasan sarana, namun juga memperkaya pengalaman belajar anak-anak di SDN 18 Malabae dengan menyajikan pembelajaran matematika secara nyata dan menyenangkan. Tanpa internet, tanpa perangkat canggih, desa terpencil itu kini memiliki alat peraga inovatif yang membantu mengatasi kendala pembelajaran.

Artikel ini bukan hanya tentang kincir angin dari Belanda yang membingkai cerita. Ini adalah cerita tentang perjuangan seorang guru, kekreatifan dalam mengatasi keterbatasan, dan transformasi pembelajaran matematika di desa terpencil SDN 18 Malabae. Kincir Tanda Pembanding telah membuka pintu menuju pemahaman matematika yang lebih baik, membawa angin segar pembelajaran ke tempat-tempat yang sebelumnya dianggap sulit dijangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun