Mohon tunggu...
Uray DikaIsvila
Uray DikaIsvila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Test

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelompok Mahasiswa KKN UMY 249 Melakukan Pelatihan Pengelolaan Sampah Dapur Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kering

13 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 13 Februari 2023   19:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO PELATIHAN EMBER TUMPUK KOMPOSTER (DOKPRI)

Bantul- Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan penyuluhan tentang Pengelolaan Sampah Dapur Rumah Tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kering dengan dengan ember tumpuk komposter pada Rabu (1/2/2023) bertempat di Limasan RT 01, Padukuhan Numpukan, Karang Tengah, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja kelompok Kuliah Kerja Nyata  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kelompok 249 yang mana dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan sampah dapur rumah tangga untuk dijadikan pupuk kompos. Kegiatan ini dilakukan dikarenakan bidang pertanian di padukuhan Numpukan memiliki potensi. Terlebih lagi, mata pencaharian warga disini mayoritas juga di bidang pertanian sehingga penyuluhan ini perlu dilakukan untuk mendukung kemandirian masyarakat padukuhan Numpukan.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan Sri Utami yang mana pemateri acara ini. Ia merupakan pelatih kerajinan dan pemateri pengelolaan sampah organik dan anorganik. Beliau juga merupakan anggota Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri (JPSM) di Kab.Bantul, anggota JPSM DIY, sekretaris Eco Enzim Nusantara kab. Bantul dan anggota & pengurus Bank Sampah Lestari Turi. Acara ini juga dihadiri berbagai tokoh masyarakat yang ada di Numpukan, seperti Pak Ahmad selaku ketua Padukuhan dan Pak Jumali selaku Ketua RT 01.  Pada acara ini, Bu Sri Utami menjelaskan dan mempraktekkan bagaimana cara memanfaatakan sampah dapur rumah tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kering dan dijadikan pupuk kompos dengan ember tumpuk komposter. Hal yang paling penting adalah maggot atau belatung, karena peran belatung disini akan memakan sampah dapur. Belatung yang digunakan adalah belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF), karena belatung BSF sangat aktif memakan sampah organik. Sampah dapur dimasukkan ke dalam ember komposter dan belatung tersebut akan memakan dan mengurai sampah tersebut selama berhari-hari. Dalam waktu 24 jam, belatung tersebut akan mengurai beberapa kg sampah dapur rumah tangga.  Setelah beberapa hari, maka pupuk yang berasal dari sampah dapur yang telah terurai dari belatung tersebut akan  menjadi pupuk di dalam ember  tumpuk komposter.

Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi sampah organik yang tak dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi bermanfaat dengan dijadikan pupuk cair dan kering bagi mereka karena Numpukan merupakan padukuhan yang mata pencaharian mayoritas pada bidang pertanian. Terlebih lagi, setiap RT sudah dibagikan beberapa ember tumpuk komposter untuk para warga gunakan.

"Diharapkan setelah acara ini, masyarakat bisa memanfaatkan sampah dapur mereka untuk dijadikan pupuk cair dan kering dengan maggot melalui ember komposter yang telah dibagikan ke setiap RT. Dengan begitu, masyarakat bisa mandiri untuk meningkatkan kualitas pertanian mereka." Kata Pak Jumali, ketua RT 01 dan penyedia ember tumpuk komposter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun