Mohon tunggu...
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi Mohon Tunggu... Penulis - Saya seorang freelancer penulis, yaitu sebagai seorang profesional ghostwriter.

Sebagai seorang penulis hobi saya tentu saja menulis, membaca buku dan sebagai seorang ghostwriter saya paling suka kalau disuruh menulis artikel yang menangkat isu-isu sosial yang sedang menjadi pusat perhatian publik. Saya orangnya gak suka basa basi, ribet saya lebih suka langsung ke permasalahannya aja. Konten atau topik yang saya sukai yaitu mengenai sosial, hukum, politik, filsafat dan seputaran dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik dan Ego: Kapan Rakyat Mendapatkan Prioritas?

12 Agustus 2023   19:34 Diperbarui: 12 Agustus 2023   19:36 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi by: istockphoto.com

Penulis: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi

Dunia politik emang menarik untuk dibahas, apalagi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Karena, dalam dunia politik sendiri, ego sering kali menjadi penghambat utama dalam upaya memberikan prioritas kepada rakyat. Para politikus seringkali terjebak dalam egonya masing-masing dan, mengabaikan kepentingan dan kebutuhan rakyat yang seharusnya menjadi fokus utama. Sebagai rakyat, kita harus bertanya, kapanlah saatnya kita mendapatkan prioritas???

Politik seharusnya menjadi alat untuk melayani rakyat, bukan untuk memuaskan ambisi dan kepentingan pribadi. Namun sayangnya, politik seringkali menjadi panggung pertunjukan di mana politikus berlomba-lomba untuk menunjukkan kekuatan dan memperkuat ego mereka. Mereka terjebak dalam siklus tak berujung yang hanya menghasilkan retorika kosong dan janji-janji palsu.

Bukankah seharusnya politikus mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya??? Mereka dipilih oleh rakyat untuk mewakili mereka dan memperjuangkan kepentingan bersama. Namun, apa yang sering terjadi adalah politikus lebih mementingkan diri sendiri, mencari popularitas dan keuntungan pribadi.

Ketika rakyat berharap mendapatkan solusi atas masalah yang mereka hadapi, politikus justru terjebak dalam ego yang gak ada habisnya. Mereka lebih sibuk mencari cara untuk mempertahankan kekuasaan dan mendapatkan keuntungan pribadi daripada memikirkan kesejahteraan rakyat.

Tidak jarang kita melihat politikus saling menyerang dan mencoba menjatuhkan satu sama lain demi memperkuat posisi mereka. Mereka menggunakan media sebagai alat untuk mengumbar kebencian dan menyebarkan fitnah. Semua ini hanya untuk memuaskan ego mereka sendiri, tanpa memikirkan dampaknya bagi rakyat yang seharusnya menjadi prioritas utama.

Ketika rakyat mengalami kesulitan, seperti kemiskinan, pengangguran, atau kurangnya akses ke layanan publik yang berkualitas, politikus justru terlihat sibuk dengan pertengkaran di parlemen atau mencari cara untuk menguntungkan diri sendiri. Mereka lupa bahwa mereka dipilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan untuk bermain-main dengan kekuasaan.

Ketika politikus tidak mampu mengendalikan ego mereka, rakyatlah yang menderita. Mereka terjebak dalam siklus kemiskinan dan ketidakadilan yang tidak kunjung berakhir. Mereka terpinggirkan dan tidak mendapatkan prioritas yang seharusnya mereka dapatkan.

Namun, bukan berarti semua politikus sama. Masih ada politikus yang jujur dan berkomitmen untuk melayani rakyat. Mereka berusaha untuk mengedepankan kepentingan rakyat di atas ego pribadi mereka. Sayangnya, politikus seperti ini masih terlalu sedikit dan seringkali kalah dalam pertarungan dengan politikus yang lebih mementingkan diri sendiri.

Sebagai rakyat, kita harus terus mengingatkan politikus bahwa mereka adalah pelayan publik, bukan penguasa. Kita harus menuntut mereka untuk mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Kita harus memilih politikus yang benar-benar berkomitmen untuk melayani rakyat dan menjaga mereka bertanggung jawab atas janji-janji mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun