Mohon tunggu...
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi Mohon Tunggu... Penulis - Saya seorang freelancer penulis, yaitu sebagai seorang profesional ghostwriter.

Sebagai seorang penulis hobi saya tentu saja menulis, membaca buku dan sebagai seorang ghostwriter saya paling suka kalau disuruh menulis artikel yang menangkat isu-isu sosial yang sedang menjadi pusat perhatian publik. Saya orangnya gak suka basa basi, ribet saya lebih suka langsung ke permasalahannya aja. Konten atau topik yang saya sukai yaitu mengenai sosial, hukum, politik, filsafat dan seputaran dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tahun Politik 2024: Perayaan Demokrasi atau Pertunjukkan Sandiwara?

9 Agustus 2023   14:43 Diperbarui: 9 Agustus 2023   14:55 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi by: istockphoto.com

Penulis: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi

Sudah gak terasa ya, kita akan memasuki tahun politik 2024 mendatang di mana pada tahun tersebut akan digelar Pemilihan Umum (Pemilu) salah satunya pemilihan presiden. Yaaa, seiring berkembangnya zaman membuat pemahaman kita tentang politik semakin luas. Di era ini, politik tidak lagi menjadi ranah eksklusif para elite-elite politikus atau aktivis politik semata, melainkan telah menjadi konsumsi hangat untuk masyarakat umum. Baik kita sadar atau tidak, tahun politik adalah saat-saat yang penuh intrik, drama, dan tentunya pertunjukan sandiwara.

Jika kita perhatikan secara seksama, setiap kali pemilihan mendekati, para politisi tiba-tiba jadi sangat dekat dengan rakyat. Kehadiran mereka di kampanye pemilihan umum selalu diiringi bahasa manis yang penuh janji, berjanji untuk menjadi penyelamat bangsa, dan menyelesaikan segala masalah yang selama ini kita hadapi. Namun, sayangnya, setelah kursi kekuasaan didapatkan, janji-janji itu terlupakan seiring dengan berjalannya waktu.

Bagi mereka, ini hanyalah pertunjukan sandiwara untuk mendapatkan dukungan dan suara rakyat. Mereka tidak peduli dengan keadaan sebenarnya dalam masyarakat, asalkan ambisi pribadi mereka tercapai. Janji manis yang dulu mereka ucapkan, seolah hanya untuk meraih keuntungan politik semata.

Selain itu, penyebaran hoaks dan saling serang antar pendukung calon di media sosial semakin memicu gejolak dalam masyarakat. Di tengah zaman informasi yang serba cepat ini, masyarakat cenderung mudah terpancing oleh berita palsu yang dibuat hanya untuk kepentingan oknum tertentu. Para oknum pendukung calon yang tidak bertanggung jawab dengan mudah menyebarkan konten yang belum terverifikasi, tanpa memikirkan dampak negatifnya bagi masyarakat.

Tak hanya itu, propaganda politik juga sering kali memanfaatkan kepolosan publik. Seorang politisi yang sukses adalah mereka yang mampu mengelabui massa dengan omong kosong yang kedengarannya indah. Ibarat melihat aksi sulap, publik dibawa pada kondisi hampir terhipnotis oleh kata-kata manis dan janji berkilau. Masyarakat yang cerdas seharusnya mulai bertanya, apakah inikah yang kita namakan perayaan demokrasi, atau hanya sekadar pertunjukan sandiwara yang berhasil menjebak kita dalam ilusi palsu???

Tentu saja, kita bukan tanpa harapan. Ada politisi-politisi yang benar-benar berdedikasi dan bekerja keras untuk kepentingan rakyat. Namun, kesan yang ditinggalkan oleh pertunjukan sandiwara yang lebih besar seringkali memudarkan citra positif dari politikus-politikus tersebut.

Mungkin kita perlu mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri, apakah kita benar-benar membutuhkan pertunjukan sandiwara ini??? Apakah kita tidak lelah dengan drama-drama politik yang gak ada habisnya?!? Mungkin saatnya kita mengingatkan para politikus bahwa mereka dipilih oleh rakyat, untuk rakyat, dan harus bertanggung jawab kepada rakyat.

Oleh karena itu, mari kita jadikan tahun politik ini sebagai momen untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih pemimpin. Mari kita tuntut transparansi, akuntabilitas, dan integritas dari mereka yang akan mewakili kita. Kita harus mengingatkan para politikus bahwa mereka adalah pelayan publik, bukan bintang drama politik yang hanya mencari popularitas semata.

Maka dari itu, untuk menyikapi tahun politik  2024 mendatang,  kita sebagai masyarakat harus memiliki sikap kritis. Jangan terkesima oleh pertunjukan sandiwara politik semata, mari mencari pemimpin yang berkomitmen dan tegas dalam mengatasi berbagai masalah bangsa ini. Mari jadikan politik benar-benar sebagai perayaan demokrasi, bukan sekadar panggung hiburan semata. Janganlah kita terlalu terburu-buru dalam menyerap semua yang ditampilkan di atas panggung politik, karena pada akhirnya kebenaran-lah yang menguji semua pertunjukan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun