Penulis: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi
Ahhhhh!!! Penjahat politik berkedok pahlawan. Mereka yang mengenakan jubah moralitas dan menjual retorika kebenaran, sementara memiliki agenda pribadi yang sangat jauh dari kepentingan rakyat.
Mereka memanipulasi massa dengan kata-kata manis dan janji palsu, sementara mereka sendiri terlibat dalam perbuatan yang "amoral". Mereka memanfaatkan berbagai kesempatan untuk membangun citra diri mereka, mulai dari menampakkan diri di acara-acara resmi yang sekiranya memberikan image positif bagi mereka hingga menggunakan media sosial untuk memamerkan kegiatan sosial mereka. Namun, semuanya itu hanyalah sehelai kain yang dipakai untuk menutupi aksi-aksi busuk di baliknya.
Para penjahat politik berkedok pahlawan pembela rakyat, mereka adalah manusia yang kepribadiannya telah membusuk, dan tanpa sedikitpun rasa malu mereka merugikan rakyat. Mereka hanya peduli pada kepentingan pribadi dan kelompoknya, tanpa memperdulikan efek domino yang ada di masyarakat.
Kita seharusnya jangan mudah tertipu oleh penampilan mereka yang bersih, karena di balik semua itu, terdapat perbuatan yang sangat kotor dan keji. Karena itu, disarankan bagi masyarakat untuk selalu berpikir kritis dan memilah-milah informasi yang diterima, sehingga tidak mudah terpancing oleh isu atau narasi yang dibuat oleh para penjahat politik berkedok pahlawan pembela rakyat.
Yang lebih memprihatinkan lagi, ketika mereka berhasil masuk ke dalam posisi kekuasaan, mereka cenderung mempertahankan kepentingan mereka sendiri. Mereka membuat kebijakan yang hanya menguntungkan mereka atau kelompok kecil mereka, bukan masyarakat secara keseluruhan. Akibatnya, rakyat yang seharusnya mereka bela terus menderita.
Sebagai masyarakat, kita harus lebih cerdas dalam "menganalisa" para tokoh politik. Kita harus lebih peka terhadap karakter mereka, dan tidak mudah terpengaruh oleh janji-janji kosong yang diberikan. Kita harus memilih pemimpin yang memiliki kualitas moral dan etika yang baik, serta tekad untuk merubah tatanan politik yang semakin tercemar. Kita perlu menciptakan suatu kultur yang lebih selektif dan kritis sehingga tidak ada lagi penjahat politik yang diangkat menjadi pahlawan pembela rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H