Penulis: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi pegiat literasi dan peneliti di Forum Literasi Masyarakat Perbatasan
Sebagai seorang penulis dan pegiat literasi, saya menyadari betul peran "literasi" dalam kontribusinya terhadap pembentukan "kaum intelektual". Dalam hal ini, literasi tidak hanya berkaitan dengan membaca dan menulis aja. Tapi, literasi juga bisa membentuk pola pikir yang kritis.
Meningkatkan literasi dalam masyarakat merupakan langkah penting untuk memperkuat kehadiran kaum intelektual. Kaum intelektual sendiri dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang memiliki pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, serta kepekaan terhadap isu-isu sosial dan politik yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu, mewujudkan kaum intelektual dengan literasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia ke depan.
Mengapa literasi begitu penting dalam mewujudkan kaum intelektual??? Karena dengan literasi, seseorang mampu membaca, memahami, dan mengevaluasi informasi dari berbagai media, baik media cetak, elektronik, maupun media sosial. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat mengembangkan pandangan, kemampuan berpikir kritis, serta dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik.
Membangun kaum intelektual dengan literasi menurut saya tidaklah sulit. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan akses yang lebih baik ke sumber daya literasi seperti buku, majalah, dan sumber daya literasi yang bersifat online. Selain itu, pendidikan formal yang memberikan penekanan terhadap literasi, seperti membaca, menulis, dan berbicara yang baik juga sangat penting untuk dikembangkan.
Selain pendidikan formal, menurut saya pendidikan yang bersifat informal juga memiliki peranan yang tidak kalag penting dari pendidikan formal. Pendidikan informal seperti diskusi juga dapat membantu dalam membangun kaum intelektual dengan literasi. Orang-orang dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari dari buku dan lain sebagainya ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, menilai sesuatu secara objektif, mengsharing informasi yang dia terima melalui media sosial, dan berpartisipasi terhadap kemajuan masyarakat di bidang literasi.
Dalam rangka membangun kaum intelektual dengan literasi, peran penting juga dimainkan oleh pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat umum. Pemerintah dapat membantu dengan menyediakan akses ke sumber daya literasi yang lebih baik, seperti perpustakaan dan sumber daya literasi yang bersifat online secara gratis. LSM, juga dapat memfasilitasi diskusi dan kegiatan yang memperkuat literasi. Sedangkan masyarakat umum dapat membantu dengan memotivasi dan membangun kesadaran tentang pentingnya literasi untuk mengembangkan kemampuan diri dan masyarakat secara keseluruhan.
Kesimpulan yang bisa saya tuliskan pada akhir artikel ini adalh, literasi bagi saya merupakan faktor penting dalam mewujudkan kaum intelektual di masyarakat. Ini bisa kita lakukan dengan menyediakan akses ke sumber daya literasi yang lebih baik, pendidikan formal yang menekankan literasi, dan pengembangan literasi melalui pendidikan informal.
Peran penting juga dimainkan oleh pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum untuk membangun kesadaran dan memfasilitasi kegiatan yang mengembangkan literasi. Dengan melakukan ini, diharapkan bahwa masyarakat dapat menjadi lebih cerdas, mandiri, dan mampu memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H