Gonjang ganjing tentang UN thn 2011,,,ada wali murid yg melaporkan hal itu ke pihak berwajib,,,, itu yg terbaca "HANYA" DISuRABAYA DAN JAKARTA,,
kalau kita mau jujur ataw berani jujur,,,,perristiwa terlapor diatas sudah menjadi rahasia umum didunia Pendidikan,,,setau saya semenjak adanya OTODA dan pemetaan lokasi hasil UN DiSETIAP daerah,,pasti para kepala daerah berlomba secara instan menaikkan rata2 hasil UN didaerah masing masing,,,,bgaimana caranya?????
Pertama dengan cara konvensional,,,yakni menambah jam belajar siswa,,atau LEs,,,,,,tetapi karena kopetensi guru didaerah yang rata2 minim serta jenuh,,,,dalam hal mengajar,,,apalagi memberikan pelajaran tambahan,,,maka terjadilah hal diatas,,gayungpun bersambut,,,,Seiring OTODA yANG Intinya kepala daerah dipilih langsung,,,makaaa para kepala daerah yg sedang berkuasa,,tidak mau nama baiknya tercemar,,karena nilai UN YG RENDAH,,,ATAU NAMA BAIKNYA SEBAGAI KEPALA SUATU DAERAH MENJADI TERCEMAR KARENA BANYAK SISWA DIDAERAHNYA YANG TIDAK LULUS AKIBAT STANDAR KELULUSAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT,,,,,apakah para anggota dewan yang terhormat bisa merobah hal ini,,,,dengan mereview Undang undang tentang OTODA????????ATAW MEndiknas mau mengusulkan wewenang PENDIDIKAN DISELENGGARAKAN OLEH PUSAT,,,SEPERTI TNI,KEPOLISIAN DAN DEPARTEMEN AGAMA???????
Jadiii dengan sangat hormat MEndiknas dan DPR ,,DIAN AJA DECH HEHEHEHE,,, KARENA DIDAERAH AKU HAL SEPERTI DIATAS UDAH BIASA BOOO,,,,,,,,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H