Mohon tunggu...
Muhammad Syauqy Nailul Author
Muhammad Syauqy Nailul Author Mohon Tunggu... -

I make jokes when I'm uncomfortable and I like using humor as a defense mechanism. -Cerdas Ceria-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beragama Seperti Berkeluarga

6 Juni 2016   14:23 Diperbarui: 6 Juni 2016   14:39 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr,Wb.,

Setelah lama tidak menulis, akhirnya di awal bulan Ramadhan ini menjadi pintu hidayah bagi saya untuk kembali melanjutkan salah satu resolusi tahun 2016 saya, menulis satu kali setiap satu minggu, haha. Aktualisasinya hanya berjalan dua minggu. LOL.

Adapun saya berkesempatan menulis karena sekarang sedang di perantauan yang jauh dari keluarga, huft. Sudah 3 minggu nih di Duri, Riau, haha. Hitung-hitung membunuh kebosanan ya. Baiklah, mari dimulai saja.

Setiap anak yang lahir dari rahim ibunya dan diasuh dengan baik oleh ayah ibunya, normalnya pasti menganggap ayah dan ibunya adalah yang terbaik di dunia, bukan begitu? Jangan masukkan kasus-kasus penganiayaan terhadap anak sendiri dan kekerasan dalam rumah tangga, karena orang-orang itu tidaklah normal.

Dapat kita lihat, postingan-postingan di social media di antara teman-teman kita yang sangat mencintai keluarganya, misalnya :

 “I love you Mom. You’re the best mom in the world”.

“My father is the best father in the galaxy”.

“Happy birthday my beautiful wife. I am very lucky to marry the prettiest girl on earth”.

“Halooo, anakku yang paling ganteeeng seduniaaa” (sambil posting foto anaknya yang unyu).

Seluruh kalimat yang berisi kata-kata superlative itu menunjukkan bahwa dia menunjukkan yang nomor satu. Contoh: Manchester United is the best team in the world.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun