Mohon tunggu...
Mochamad Arsad Ibrahim
Mochamad Arsad Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru

UPTD SDN 1 Sukajadi Pondoksalam_MDTA Baiturrohman Pasawahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rumah Para Penuntut Ilmu

21 Desember 2024   17:48 Diperbarui: 21 Desember 2024   17:48 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Para Penuntut Ilmu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ummu Hisyam dikenal sebagai salah satu sahabiyah yang tekun belajar, taat dan patuh pada ajaran Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam. Keteguhan Ummu Hisyam terhadap ajaran Islam tidak lepas dari ayahnya, Haritsah bin Nu'man.
Keluarga Haritsah ini menghibahkan tanah dan rumahnya kepada Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam saat hijrah ke Madinah, juga beberapa rumah yang digunakan sebagai tempat berkumpul untuk mencari ilmu.

Begitu dekatkan keluarga Haritsah dengan keluarga Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam, hingga Ummu Hisyam menyebutnya, "Tungku kami dan tungku Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam menjadi satu selama dua tahun atau satu tahun beberapa bulan."

Sejarah juga mencatat, rumah paling legendaris yang digunakan sebagai majelis ilmu adalah rumah Arqam bin Abi Arqam.
Pada masa awal dakwah Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam di Makkah, rumah Arqam yang terpencil dan tersembunyi di bukit Shafa adalah tempat yang sangat ideal bagi para sahabat untuk belajar.

Dari semula hanya satu-dua orang, hingga tercatat sekitar 40 orang yang datang ke rumah Arqam. Yang termuda adalah Ali ibn Abi Thalib yang kala itu baru berumur 10 tahun dan yang tertua adalah Ubaidah bin Harits yang berusia 50 tahun.
Ketika itu tak ada pembesar kafir Quraisy yang mencurigai rumah Arqam sebagai pusat dakwah Islam pertama.

Karena keislaman Arqam tidak banyak yang tahu. Apalagi kalau itu, ia masih berusia 16 tahun dan ia berasal dari Bani Makhzum yang terkenal bermusuhan dengan Bani Hasyim, keluarga Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam.

Imam AI-Fudhail ibn lyadh berkata: "Sesungguhnya rumah yang disebutkan di dalamnya nama Allah, Ia akan bersinar pada penghuni langit sebagaimana lampu yang menyinari penghuni rumah yang gelap gulita. Dan sesungguhnya rumah yang tidak disebutkan di dalamnya nama Allah, ia akan menjadi gelap bagi penghuninya."

Dalam kitab Lubbabul Hadist, Imam Suyuthi menuliskan sebuah hadist Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam, "Wahai Ibnu Mas'ud, dudukmu sesaat di dalam suatu majelis ilmu, tanpa memegang pena dan tanpa menulis satu huruf (pun) lebih baik bagimu dari pada memerdekakan seribu budak. Pandanganmu kepada wajah seorang yang berilmu lebih baik dari pada seribu kuda yang engkau sedekahkan di jalan Allah. Dan ucapan salammu kepada orang yang berilmu lebih baik bagimu dari pada beribadah seribu tahun."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun