Mohon tunggu...
Mochamad Arsad Ibrahim
Mochamad Arsad Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru

UPTD SDN 1 Sukajadi Pondoksalam_MDTA Baiturrohman Pasawahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Rebahan ke Ruang Impian

3 November 2024   16:26 Diperbarui: 3 November 2024   16:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Rebahan ke ruang impian

Hari Minggu pagi, mentari mengintip dari balik jendela. Menyinari wajah Andi yang masih terlelap di kasur. Sebagai seorang pemuda yang gemar "rebahan", Minggu adalah hari yang paling dinanti. Hari di mana ia bisa bebas dari rutinitas dan menikmati waktu luang dengan bersantai di rumah.

Namun, kali ini ada yang berbeda. Saat membuka mata, Andi merasa ada sesuatu yang kurang. Ia teringat akan sebuah video motivasi yang dilihatnya semalam. Video itu membangkitkan semangatnya untuk meraih mimpi-mimpi yang selama ini tertunda.

"Ah, sudahlah. Masih pagi, nanti saja," gumam Andi dalam hati, mencoba menepis rasa gelisah yang tiba-tiba muncul.

Ia kembali memejamkan mata, namun pikirannya terus melayang ke berbagai hal. Tentang pekerjaan yang ingin dicapainya, tentang hobi yang ingin ditekuni, dan tentang masa depan yang ingin dibangun.

Akhirnya, dengan berat hati, Andi memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur. Ia menarik napas dalam-dalam dan berkata pada dirinya sendiri, "Hari ini aku akan memulai perubahan."

Pertama-tama, Andi membuka laptopnya dan mulai mencari informasi tentang hal-hal yang ingin ia pelajari. Ia mengikuti beberapa kursus online dan membaca buku-buku yang relevan. Meskipun awalnya merasa malas, namun seiring berjalannya waktu, Andi mulai merasa tertarik dan tertantang.

Selain itu, Andi juga mencoba untuk lebih aktif. Ia mengajak teman-temannya untuk berolahraga di pagi hari atau mengunjungi tempat-tempat baru. Dengan begitu, ia tidak hanya mendapatkan tubuh yang sehat, tetapi juga memperluas jaringan pertemanan.

Seminggu kemudian, Andi sudah merasakan perubahan yang signifikan dalam dirinya. Ia menjadi lebih produktif, lebih percaya diri, dan lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Minggu-minggu berikutnya, ia terus berusaha untuk konsisten dengan kebiasaan barunya.

Kisah Andi ini mengajarkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai perubahan. Meskipun kita terbiasa dengan zona nyaman, kita selalu memiliki kesempatan untuk keluar dan mengejar mimpi-mimpi kita. Yang terpenting adalah memiliki kemauan yang kuat dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Pesan moral:

  • Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman.
  • Manfaatkan waktu luang untuk mengembangkan diri.
  • Kejarlah mimpi-mimpi Anda.
  • Konsistensi adalah kunci keberhasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun