Nasehat itu beragam, ada yang seperti obat, pahit tapi menyembuhkan. Ada yang seperti tamparan, sakit tapi menyadarkan. Ada yang seperti madu, manis sekaligus menyehatkan.
Bagaimanapun bentuknya, nasehat kebaikan tetaplah sebuah nasehat. Pahit, sakit atau manis tergantung hati yang sedang menerimanya. Orang yang hatinya tak siap dengan nasehat akan tersinggung.
Dan yang terbuka hatinya dengan nasehat akan merenung. Belajar menyampaikan nasehat dengan lemah lembut memang penting. Tapi bagi hati yang berpenyakit, nasehat selembut apa pun akan tetap terasa sakit.
"Saat kamu menyampaikan kebenaran, maka kamu akan mendapatkan dua reaksi yang berbeda. Orang cerdas akan merenung, sedangkan orang bodoh akan tersinggung, karena sulit meyakinkan lalat bahwa bunga jauh lebih indah daripada sampah ". (Imam Syafi'i)
Semoga Allah melembutkan hati kita untuk saling berbagi dan menerima nasehat dengan lapang dada. AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H