Mohon tunggu...
UprightDecision Quantitative Software
UprightDecision Quantitative Software Mohon Tunggu... profesional -

UprightDecision didirikan pada tahun 2009. Tim kami berdedikasi dalam bidang analisis bisnis (Customer Analytics & SCM Operations Research) yang mendalam serta berpengalaman belasan tahun menangani berbagai proyek di Belanda dan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Data Scientist, Profesi Paling "Seksi" Abad Ini

24 Februari 2015   15:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Harvard Business Review (Okt 2012) memberi gelar untuk data scientist sebagai "the sexiest job of the 21st century". Mengapa?

Tunggu dulu! Sebenarnya siapa itu data scientist? Si ilmuwan data? Si tukang analisa data? Si penggila data? Hingga saat ini penulis belum menemukan istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, namun secara garis besar data scientist adalah suatu profesi yang tugasnya mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Oke, sekarang kita sudah sedikit lebih tahu apa itu data scientist, tapi bagaimana untuk menjadi seorang data scientist apakah ada pelajaran atau pelatihan khusus? Secara teknis memang ada dasar-dasar yang perlu dipahami seperti: statistika, matematika, dan bahasa pemograman. Bahkan dari sisi softskill juga harus diasah, yaitu: kemampuan berlogika yang dalam, teliti dan pantang menyerah.

Menjadi seorang data scientist tidaklah mudah, namun profesi ini sekarang mulai banyak dicari oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin besarnya data yang ada, sehingga diperlukan analisis dan pengolahan data, agar informasi yang dihasilkan bisa digunakan untuk menentukan langkah atau keputusan untuk memenangkan persaingan bisnis. Sebagai informasi tambahan menurut data KDnuggets Annual Salary Poll tahun 2013, rata-rata pendapatan tahunan seorang data scientist di Asia sekitar US$ 59,8 ribu, sedangkan di Amerika pendapatan rata-rata data scientist bisa mencapai US$ 128,8 ribu per tahun. Karena semakin tingginya permintaan dan tingginya imbalan yang ditawarkan untuk profesi ini, tidak salah Harvard Business Review memberi gelar tersebut kepada data scientist.

Kata "seksi" disini mengacu pada kualitas langka yang banyak peminatnya, dan data scientist memenuhi kriteria seksi ini. Data scientist di Indonesia masih sulit ditemukan, karena belum banyak orang yang memiliki kemampuan dengan latar belakang scientific, komputasi, dan analitik sekaligus. UprightDecision memiliki dan mengembangkan kemampuan para data scientist-nya sambil mengikuti perkembangan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun