UPMK News - Penyembelihan hewan qurban merupakan salah satu ritual penting dalam agama Islam yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha. Ritual ini dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT, mengingat kembali kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai wujud kepatuhan kepada perintah Allah. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Dalam pelaksanaannya, umat Islam yang memiliki kemampuan ekonomi yang cukup disunahkan untuk menyembelih hewan qurban, seperti kambing, sapi, atau unta, yang kemudian dagingnya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang membutuhkan. Proses penyembelihan dilakukan dengan cara yang sesuai syariat Islam, memastikan hewan diperlakukan dengan baik dan tidak menderita.
Pada Selasa, 18 Juni 2024/ 11 Dzulhijjah 1445 H Civitas Akademika STKIP Muhammadiyah Kuningan melaksanakan penyembelihan hewan qurban dalam rangka memperingati Idul Adha dan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Penyembelihan hewan berlangsung di kampus tepatnya di halaman depan ruang Lazizmu dengan dihadiri jajaran panitia dan Sivitas Akademika STKIP Muhammadiyah Kuningan.
Kegiatan penyembelihan hewan qurban ini merupakan agenda rutin tahunan. Melalui Program Taqur (Tabungan Qurban) pada tahun ini STKIP Muhammadiyah Kuningan Qurban 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing.
Program Taqur (Tabungan Qurban) inilah yang menjadi sumber dana dalam kegiatan penyembelihan hewan qurban di STKIP Muhammadiyah Kuningan. Program ini bisa diikuti oleh dosen dan karyawan dengan opsi jangka waktu 1 tahun (tabungan 300k/bulan) dan jangka waktu 2 tahun (150k/bulan).
Teknis penyelenggaraan kegiatan ini dimulai dengan penyusunan kepanitiaan untuk persiapan sebelum kegiatan sampai dengan pelaksanaan qurban pada hari H.
Abdul Qohar, S. Pd. selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa esensi dari kegiatan ini adalah Menjadikan Hari Raya Idul Adha sebagai momentum bagi kaum muslimin khususnya warga STKIP Muhammadiyah Kuningan untuk semakin meningkatkan rasa empati & berbagi kepada kaum fakir & miskin. Momentum Idul Adha juga harus dijadikan renungan bahwasannya harta, jabatan, anak, istri, suami & apapun yang merasa dimiliki manusia itu hakikatnya adalah titipan dan bahkan ujian dari Allah SWT.
Beliau juga mengutip salah satu kutipan "Allah tidak memerintahkan Nabi Ibrahim membunuh anaknya Nabi Ismail. Tapi Nabi Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa kepemilikannya. Karena pada hakekatnya semua milik Allah".
Penyembelihan hewan qurban memiliki makna yang sangat mendalam, baik dari segi spiritual maupun sosial. Secara spiritual, qurban merupakan bentuk ketakwaan dan pengabdian umat Islam kepada Allah, simbol dari pengorbanan diri dan harta yang dimiliki. Secara sosial, penyembelihan hewan qurban mengandung nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas.
Daging qurban dibagikan kepada masyarakat, terutama yang kurang mampu, sehingga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan pada hari raya. Hal ini mencerminkan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama, memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Dengan demikian, penyembelihan hewan qurban tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antarindividu dalam masyarakat dan menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Lihat Berita Lainnya.
Universitas Muhammadiyah Kuningan
http://pmb.upmk.ac.id/
http://news.upmk.ac.id/
http://upmk.ac.id/
Penulis: Yusi Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan
Editor:Â Tria Sutriana (SDI)
