Kegiatan Briefing Oleh Atang Sutisna, M.Pd., Pentingnya Meningkatkan Kualitas Kurikulum dan Pembelajaran UPMK

UPMK News - Briefing pagi memiliki peran krusial dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di berbagai organisasi. Kegiatan ini merupakan momen penting di mana seluruh anggota tim berkumpul untuk menerima arahan, pembaruan informasi, dan mengklarifikasi tugas serta tanggung jawab yang akan dijalankan sepanjang hari. Melalui briefing pagi, pimpinan dapat memastikan semua anggota tim memahami prioritas kerja, potensi tantangan yang mungkin dihadapi, serta strategi yang perlu diterapkan untuk mencapai target. Selain itu, briefing pagi juga menjadi sarana untuk membangun komunikasi yang baik, memperkuat kerjasama tim, dan menumbuhkan semangat serta motivasi kerja. Dengan demikian, briefing pagi tidak hanya menyelaraskan tindakan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.

Kegiatan briefing pagi ini rutin di lakukan setiap minggu sekali tepatnya setiap hari kamis dan hari ini di tanggal 20 Juni 2024 Pukul 07.30 WIB - Selesai, kali ini lakukan secara daring/ online zoom dan di isi oleh Bapak Atang Sutisna, M.Pd. (Ketua LPK) STKIP Muhamadiyah Kuningan.

Materi yang di sampaikan kali ini tentang Pentingnya Meningkatkan Kualitas Kurikulum Dan Pembelajaran yang mana ini harus kita tekan lagi untuk Dosen dan Mahasiswa.

Dosen dan Tenaga Kependidikan mengikuti Kegiatan Briefing Oleh Atang Sutisna, M.Pd., Pentingnya Meningkatkan Kualitas Kurikulum Dan Pembelajaran UPMK (Dok. pribadi)

Peningkatan kualitas kurikulum dan pembelajaran merupakan aspek krusial dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi dosen dan mahasiswa. Kurikulum yang berkualitas tidak hanya mencakup pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan perkembangan zaman. Dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0, kurikulum harus dirancang sedemikian rupa agar dapat membekali mahasiswa dengan kompetensi yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja global. Selain itu, kurikulum yang baik juga harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan industri, sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Bagi dosen, peningkatan kualitas kurikulum dan pembelajaran berarti memperkaya metode pengajaran dan penilaian yang digunakan. Dosen dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi profesional melalui berbagai pelatihan, workshop, dan seminar. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti e-learning dan blended learning, juga menjadi penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi mahasiswa. Dosen juga harus mampu mengembangkan materi pembelajaran yang inovatif dan relevan, serta menerapkan pendekatan pembelajaran yang student-centered, yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat dari proses belajar-mengajar. Dengan demikian, dosen tidak hanya menjadi penyampai ilmu, tetapi juga fasilitator yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

Bagi mahasiswa, kualitas kurikulum dan pembelajaran yang baik memberikan fondasi yang kuat untuk pengembangan diri dan karier di masa depan. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dari dosen yang berkualitas dan mengikuti kurikulum yang relevan dan terkini. Pengalaman belajar yang interaktif dan aplikatif membuat mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja. Selain itu, pembelajaran yang berkualitas juga membantu mahasiswa mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kemampuan problem-solving yang sangat dibutuhkan di dunia profesional. Dengan demikian, peningkatan kualitas kurikulum dan pembelajaran tidak hanya meningkatkan daya saing lulusan, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan pendidikan dan pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Lihat Berita Lainnya.
Universitas Muhammadiyah Kuningan
http://pmb.upmk.ac.id/
http://news.upmk.ac.id/
http://upmk.ac.id/

Sumber: Lembaga Pengembangan Kurikulum (LPK) STKIP Muhammadiyah Kuningan
Penulis: Tria Sutriana (SDI)