Terhitung sejak 1 Januari lalu, bursa transfer musim dingin Eropa telah dibuka dan sebagian mata tertuju pada Italia. Penyebabnya adalah rumor yang menyangkut beberapa nama cukup besar. Dari gosip Wesley Sneijder yang merapat ke Juventus, hingga kabar burung tentang kembalinya Alessandro Diamanti dan Alberto Gilardino dari perantauan di Asia. Beberapa memang pada akhirnya terlaksana seperti kembalinya Fernando Torres dan Lukas Podolski yang telah melakukan debutnya bersama Inter. Menarik memang.
Ada satu nama lagi yang menarik perhatian publik, Xerdan Shaqiri. Pemuda berusia 23 tahun ini cukup lama diisukan akan bergabung dengan Inter. Beberapa jam yang lalu, seperti yang dilaporkan BBC Sport, pihak Inter dan Bayern sudah menyepakati perihal kepindahan pemain andalan Swiss ini dengan status peminjaman disertai pembelian dengan harga 12 juta Euro. Pantaskah?
Inter sudah bertahun-tahun tersohor dengan tradisi membuang-buang uang untuk seorang pemain. Namun tidak jarang pemain yang diharapkan bersinar malah gagal menunjukkan harga yang melabeli namanya. Sebelum anda menyebut nama Quaresma dan berlarut membahas dirinya, mari kita kesampingkan terlebih dahulu fakta tersebut dan mengingat bahwa Moratti sudah tak lagi berkuasa. Ya walaupun begitu, Interisti masih sulit untuk move on dari kemewahan dinasti Moratti. Kita masih sering menuntut datangnya pemain berkaliber dunia di saat Inter sudah diberi peringatan tentang peraturan FFP.
Namun begitu, Inter memiliki (kembali) Roberto Mancini, seseorang yang mau tak mau harus diberi kesempatan jika Inter ingin kembali sukses. Shaqiri bisa menjadi salah satu jawabannya. Di awal musim, skuad Inter dibangun dengan pondasi skema tiga bek oleh Mazzarri. Mengingat Ricardo Alvarez dan Ruben Botta dipinjamkan ke klub lain, praktis sebelum Lukas Podolski datang Inter tak memiliki pemain yang bertipe winger. Hal yang sepertinya ingin diubah oleh Mancini selanjutnya.
12 juta Euro bukanlah uang yang sedikit, namun untuk seorang Shaqiri yang menjadi andalan tim nasional Swiss saya kira ini harga yang pantas. Dirinya memang kurang beruntung bergabung di klub sebesar Bayern yang memiliki segudang pemain kreatif dan berposisi sama. Satu hal lagi, Shaqiri masih berusia 23 tahun namun pengalaman dan kemampuannya memang patut diperhitungkan.
Shaqiri memang dikenal dengan skill mumpuni dan daya serangnya yang tinggi. Tapi ada kekurangannya yang harus dipertimbangkan Roberto Mancini, yaitu kontribusinya dalam bertahan. Dia jarang melakukan track back saat kehilangan bola dan membuat fullback menjadi kewalahan.
Namun begitu, Inter memang butuh pemain seperti Shaqiri, juga Podolski. Lini tengah yang minim kreativitas sangat mengkhawatirkan. Beberapa laga mendominasi pertandingan namun sering kesulitan dalam mencetak gol. Ya, jika memang benar terjadi, transfer Shaqiri bisa menjadi transfer terbaik era Erick Thohir. Lagipula apalah arti peraturan FFP jika tetap terpuruk di tengah klasemen.
Oh ya, selamat datang Xerdan Shaqiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H