BERANTAS DBD MAHASISWA KKN UIN WALISONGO SEMARANG DESA SELOPURO AMBIL PERAN SEBAGAI JUMANTIK
Dalam mengikuti program jentik-jentik Mahasiswa KKN berperan sebagai Jumantik. Karena kepeduliannya terhadap warga Selopuro guna mencegah terjadinya DBD.
Bu Nila (Ketua Kader Jumantik) menyampaikan, supaya tidak terjadi DBD maka dilakukan pendataan dan pengecekan juamantik setiap minggunya. "Pendataan dan pengecekan dilakukan secara terus-menerus supaya tidak terjadi DBD," tulisnya.
Bersama para kader Jumantik mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang secara langsung mengecek jentik nyamuk di setiap rumah warga yang ada di desa Selopuro. "Mengeceknya, di kamar mandi, toilet, tempayang, dan lain-lain di setiap rumah. Jumantik itu seperti petugas kesehatan atau masyarakat yang suka berhubungan dengan jentik nyamuk di lingkungan desa," tutur Sukron Makmun, Koordinator KKN desa Selopuro.
Peranan Jumantik diakui warga desa Selopuro cukup penting, karena wilayah desa Selopuro banyak lahan pertanian dan peternakan. Langkah yang dilakukan yaitu dengan menerapkan 4M diantaranya menguras, menutup, mengubur, dan memantau untuk mengurangi berkembangnya jentik nyamuk.
Penulis : Lutfi Zakiyyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H