(Oleh : Upik Triwulandari)
---Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang---
Berita kenaikan tabung gas LPG non subsidi 12 kg , mulai 1 Januari 2014, Â telah diberitakan di televisi. Kenaikan LPG 12 Kg dari Rp 70.200/tabung menjadi Rp 117.708/ tabung, dan di tingkat eceran bisa tembus harga Rp 135.000 atau bahkan lebih.
Seperti Kutipan saya berikut : (http://bisnis.liputan6.com/read/789135/harga-elpiji-12-kg-naik-mulai-hari-ini )
(PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menaikkan harga Elpiji (LPG) non subsidi kemasan 12 kilogram (kg) menyusul tingginya harga pokok LPG di pasar dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar.......
Dengan kondisi ini maka Pertamina selama ini telah "jual rugi" dan menanggung selisihnya sehingga akumulasi nilai kerugian mencapai Rp 22 triliun dalam 6 tahun terakhir).
-------------------------------------
Mungkin pemerintah memandang bahwa yang menggunakan tabung gas LPG 12 kg adalah warga yang mampu.
Jadi mungkin menurut pemerintah , warga yang dipandang mampu bisa dikenai berbagai kebijakan yang bisa membuat pemerintah untung. Bukan rugi.
Sebenarnya ada yang aku cari sekarang ini.
Dimana presidenku yang fotonya aku contreng - dengan segenap jiwa- Â saat pemilu dulu ?
Biasanya saat ada kebijakan penting presidenku selalu pidato dengan sangat bijaksana , mendinginkan hati rakyat. Entahlah mungkin aku keasyikan nonton joged massal di salah satu stasiun tv sampai aku tidak tahu acara channel tv lain.
Mengapa ya, presidenku diam saja melihat LPG dinaikkan empat puluh tujuh ribu lebih, belum kalau harga eceran.
Dimana juga wakil rakyatku, yang dulu mukanya juga aku contreng?